Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Foto: Ziarah Makam Tanpa Nisan Jelang Ramadan di Aceh
5 Mei 2019 15:49 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Salwiyah menabur kembang yang sudah dicampur air di atas sebuah batu yang terletak di tengah-tengah rerumputan. Dia menyisihkan sedikit air, lalu digunakan untuk membasuh muka anak-anaknya. Tak jauh dari situ, suaminya menunggu, duduk bersila di bawah sebatang pohon.
ADVERTISEMENT
Usai menabur bunga dan membasuh muka, Salwiyah bergabung bersama suaminya. Selanjutnya mereka larut dalam doa juga membaca Alquran, di areal kuburan massal Ulee Lheu, Banda Aceh.
Di kuburan massal ini, ribuan korban tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam, dikebumikan. Tak ada nama atau nisan sebagai penanda. Beberapa batu di tengah-tengah rumput menjadi tempat para peziarah menabur kembang.
“Sebelum ke sini, kami terlebih dahulu ziarah ke Siron,” jelas Salwiyah, Minggu (5/5). Siron merupakan kuburan massal tsunami lainnya, berlokasi di Aceh Besar. Kuburan Siron yang terbesar di Aceh, tempat korban tsunami dikuburkan.
Saban tahun, dia menziarahi kedua kuburan massal tersebut untuk mendoakan mertua, dan keluarga besarnya yang menjadi korban, namun tidak diketahui di mana dimakamkan. “Saat tsunami mereka tinggal di Jeulingke, Banda Aceh,” jelas Salwiyah.
ADVERTISEMENT
Ziarah makam merupakan tradisi masyarakat Aceh yang sudah berlangsung lama yang dilakukan menjelang Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha.
Reporter: Suparta