Gelar MQK, Pemerintah Aceh Ingin Jaga Tradisi Ngaji Kitab Kuning

Konten Media Partner
1 Desember 2019 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Aceh, Taqwallah, menyerahkan piala Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Aceh ke-I Tahun 2019 kepada Kadis Pendidikan Dayah, Usamah Elmadny. Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Aceh, Taqwallah, menyerahkan piala Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Aceh ke-I Tahun 2019 kepada Kadis Pendidikan Dayah, Usamah Elmadny. Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah menggelar Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK). Kegiatan itu diselenggarakan untuk menjaga tradisi membaca dan mengaji kitab kuning di kalangan santri dayah 23 kabupaten/kota di Aceh.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mengatakan seiring perkembangan zaman, penggunaan kitab kuning sebagai literatur utama mulai berkurang. Karena itu, membaca kutub At-Turats atau kitab gundul yang juga sering disebut dengan kitab kuning sebagai tradisi dayah perlu untuk dilestarikan.
"Bila hal ini tidak menjadi perhatian kita bersama, dikhawatirkan generasi mendatang akan meninggalkan kitab-kitab gundul saat mendalami ilmu-ilmu Islam," kata Taqwallah saat membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu malam (30/11).
Pemukulan Rapai menandakan resmi dimulainya MQK Aceh 2019 yang akan berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Aceh. Foto: Humas Aceh
Penyelenggaraan MQK tingkat Provinsi Aceh tahun 2019, kata Taqwallah, merupakan upaya meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri terhadap kitab kuning. Ajang itu diharapkan dapat memotivasi santri untuk mempelajari, mendalami, dan memahami kitab kuning dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, Musabaqah Qiraatil Kutub ini juga bertujuan meningkatkan peran dayah atau pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mencetak kader ulama untuk menjawab berbagai persoalan ummat dalam bidang agama," sebut Taqwallah.
MQK tahun 2019 yang memperlombakan 10 cabang lomba akan berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Aceh hingga Selasa (3/12) mendatang, diikuti 500 peserta dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Taqwallah mengharapkan lewat kegiatan keagamaan ini dapat terjalin semangat persatuan dan kesatuan yang kuat di antara para santri di Aceh.
Pada pembukaan MQK 2019 di Masjid Raya Baiturrahman, Pemerintah Aceh juga memberikan penghargaan Santri Award kepada 5 penerima dalam bentuk piagam penghargaan dan hadiah umrah. Foto: Humas Aceh
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah Elmadny, menyebutkan Pemerintah Aceh mengagendakan akan menjadikan kegiatan MQK sebagai agenda dwitahunan yang akan digelar di kabupaten/kota di Aceh. Terkait tuan rumah pada penyelenggaraan tahun 2021, Dinas Pendidikan Dayah masih menunggu permohonan kesiapan dari pemerintah kabupaten/kota yang nantinya akan diverifikasi oleh tim dari Pemerintah Aceh.
ADVERTISEMENT
"Gagasan Plt Gubernur untuk menyelenggarakan Musabaqah Qiraatil Kutub ini alhamdulillah mendapatkan sambutan luar biasa. Semua kabupaten kota berpartisipasi tanpa satu pun yang absen," ujar Usamah.