Guru di Aceh Didorong Melek Teknologi Informasi

Konten Media Partner
16 Mei 2019 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru SMA/SMK di Aceh dibekali penguasaan teknologi informasi. Foto: Dok. Disdik Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Guru SMA/SMK di Aceh dibekali penguasaan teknologi informasi. Foto: Dok. Disdik Aceh
ADVERTISEMENT
Sebanyak 32 guru SMA/SMK di Aceh dibekali penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) selama tiga hari. Para guru dan tenaga kependidikan di Aceh tersebut didorong untuk menguasai teknologi informasi seiring perkembangan TIK di era revolusi industri 4.0.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Aceh, Syarbaini, di hadapan para guru peserta kegiatan finalisasi guru terampil TIK di Banda Aceh menyatakan, para guru dan tenaga kependidikan di era kini harus memiliki budaya dan kompetensi TIK antar sesama guru.
“Tanpa punya itu (kompetensi TIK), maka siap-siap kita akan ketinggalan. Oleh karenanya, guru harus melek IT. Masih banyak guru yang belum maksimal dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran,” ucapnya mewakili Kepada Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin. Ke-32 guru itu berasal dari 10 sekolah di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Mereka dibekali TIK dalam kegiatan yang diselenggarakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh. Selama tiga hari, Selasa-Kamis (14-16/5), para guru itu dilatih oleh tiga pemateri dari Pustekkom Kemdikbud beserta Duta Rumah Belajar Provinsi Aceh 2019, Qutshalani.
ADVERTISEMENT
Syarbaini menyebutkan, perkembangan TIK yang sangat pesat saat ini menjadikan perangkat-perangkat TIK seperti telepon seluler, tablet, laptop, dan komputer sebagai bagian dari keseharian anak-anak. “Dengan meleknya anak-anak terhadap TIK saat ini, secara tidak langsung berimbas pada proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini juga meningkatkan frekuensi penggunaan perangkat TIK pada saat jam pembelajaran,” ujarnya.
Menurutnya, perkembangan TIK dan perubahan budaya masyarakat dapat dijadikan alat introspeksi guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, sehingga guru dapat termotivasi untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik ke depannya.
Peserta kegiatan finalisasi guru terampil Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) selama tiga hari di Banda Aceh. Foto: Dok. Disdik Aceh
Kepala Sub Bidang Perancangan dan Produksi Bidang Pengembang Teknologi Pembelajaran Pustekkom Kemdikbud, Abdul Majid menyebutkan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaatkan TIK berbasis radio, televisi, dan film untuk pembelajaran.
ADVERTISEMENT
“Guru dilatih membuat video untuk digunakan dalam pembelajaran. Kita juga mengenalkan beberapa video pembelajaran yang dapat membantu guru dalam menyusun bahan ajar, semuanya tersedia di TV Edukasi,” ujarnya.
Abdul menjelaskan bahwa guru dapat membuat video pembelajaran dengan cara merekam suaranya melalui telepon seluler pada saat mengajar, kemudian siswa merekam video guru mengajar di depan kelas. Video tersebut diedit dengan menggabungkan suara yang direkam dan akan menjadi konten mata pelajaran,
“Sebagai contoh, mencari bahan tambahan materi pembelajaran melalui internet, atau mencari metode proses pembelajaran yang benar. Guru juga dapat membuat diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) melalui fasilitas internet dan telepon seluler,” sebut Abdul.
Untuk meningkatkan kompetensi guru terampil TIK, kata Abdul, saat ini Pustekkom Kemdikbud telah membuat aplikasi yang dapat digunakan di sekolah seperti rumah belajar (belajar.kemdikbud.go.id) berisi bahan belajar interaktif, televisi edukasi (tve.kemdikbud.go.id), dan radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id).
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini