Hasil Survei: Plt Gubernur Aceh Paling Responsif ke-6 dalam Tangani COVID-19

Konten Media Partner
8 Juli 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat diperiksa suhu tubuh oleh tim Karantina Kesehatan Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat diperiksa suhu tubuh oleh tim Karantina Kesehatan Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menempati urutan ke-6 kepala daerah se Indonesia yang paling responsif dalam menangani pandemi COVID-19. Hal ini sesuai hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO).
ADVERTISEMENT
Posisinya berada di urutan ke-6 dalam 10 besar daftar nama kepala daerah yang dinilai paling bagus responnya dalam menangani virus korona berdasarkan hasil survei tersebut. Posisi Nova berada di atas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
IPO yang berkantor di Jakarta Selatan itu dalam melakukan survei tersebut mengambil sampling di hampir 30 provinsi dan 135 desa di Indonesia dengan total 1.350 responden. “Periode survei kami dari tanggal 8 sampai 25 Juni 2020 responden 1350 yang tersebar di 135 dari 30 provinsi di Indonesia,” demikian IPO dalam rilisnya, Selasa (7/7/2020).
Berikut ini daftar 10 besar kepala daerah dengan responsivitas terbaik dalam penanganan COVID-19 versi IPO:
ADVERTISEMENT
1. Anies Baswedan 62,6% 2. Ganjar Pranowo 60,1% 3. Sri Sultan Hamengkubuwono 54,3% 4. Ridwan Kamil 53,0% 5. I Wayan Koster 48,4% 6. Nova Iriansyah 45,2% 7. Tri Rismaharini 40,1% 8. Edy Rahmayadi 40,0% 9. Sehan Salim Landjar 37,7% 10. Khofifah Indar Parawansa 36,2%
Adv Pemerintah Aceh

Kilas Penanganan COVID-19 di Aceh

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, menjelaskan Pemerintah Aceh yang dipimpin oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sejak awal kemunculan virus Corona di Wuhan, China, telah menetapkan langkah-langkah penanganan yang terkoordir di Aceh.
"Saat awal kemunculan Covid-19 pada awal Desember 2019 di Wuhan, Bapak Plt Gubernur Aceh segera menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat," kata Iswanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/7/2020).
ADVERTISEMENT
Hal pertama dilakukan Pemerintah Aceh saat itu yakni memfokuskan upaya pemulangan para mahasiswa Aceh di Wuhan. Pemerintah Aceh juga membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona pada Minggu, 26 Januari 2020, malam. Kedua posko itu masing-masing berada di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta.
Evakuasi mahasiswa asal Aceh dilakukan bersamaan dengan 245 warga negara Indonesia lainnya yang juga berada di Provinsi Hubei, China, pada Sabtu (1/2/2020). Sejak itu, Pemerintah Aceh terus memantau perkembangan situasi sembari menggencarkan kampanye agar masyarakat mewaspadai virus tersebut.
Alat pengukur suhu badan juga mulai ditempatkan di Bandara Sultan Iskandar Muda untuk memeriksa para tamu yang masuk ke Aceh. Alat itu kemudian turut dipasang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dan di beberapa lokasi lainnya. Sebulan berselang, Senin (2/3/2020) Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia, menjangkiti 2 warga Depok.
ADVERTISEMENT
Pasca ditemukannya kasus tersebut, Pemerintah Aceh terus meningkatkan sosialisasi hingga melakukan pembatasan aktivitas warga demi menghalau penyebaran virus tersebut.
Sampai saat ini kasus COVID-19 tercatat paling rendah di Indonesia. Data sampai Rabu (8/7), kasus COVID-19 di Aceh tercatat berjumlah 88 kasus, dengan rincian sedang dirawat 43 orang, sudah sembuh 42 orang, dan 3 orang meninggal dunia. []