Hauz Khas, Benteng Bertangki Air Pelindung Kota Delhi

Konten Media Partner
7 September 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benteng Hauz Khas menjadi lokasi nongkrong anak muda. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Benteng Hauz Khas menjadi lokasi nongkrong anak muda. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Kampung Hauz Khas adalah salah satu tempat hang out paling populer bagi anak muda di Delhi, India. Kafe cantik dan modern berderet di sepanjang jalan. Ada pula galeri seni dan butik-butik terkenal.
ADVERTISEMENT
Nama "Hauz Khas" diambil dari bangunan bersejarah yang sudah puluhan tahun berada di sana, sekaligus magnet bagi kawasan tersebut. Bangunan itu adalah Benteng Hauz Khas, yang kompleknya terletak di bagian selatan Delhi.
Benteng Hauz Khas telah jadi destinasi wisata yang buka setiap hari, kecuali Minggu. Berada di dekat danau dan taman, areanya bisa dijelajahi gratis tanpa biaya masuk. Kompleks ini berisikan paviliun, madrasah, masjid, tangki air, dan bangunan lainnya yang berasal dari abad ke-13 Masehi.
Salah satu tempat bersejarah di kompleks Benteng Hauz Khas. Foto: Khiththati/acehkini
Pembangunan benteng kota digagas Sultan Alauddin Khalji pada 1296. Benteng ini dibangun sebagai pertahanan, pertanda penguasaan kesultanan Islam di wilayah itu.
Lalu untuk mencukupi pasokan air bagi masyarakat sekitar perkampungan Siri, ia mulai merencanakan pembangunan tangki air. Dinamai menurut namanya "Hauz-i-Alai". Tangki ini digali di atas lahan seluas 50 hektar dengan kedalaman 4 meter berukuran lebar 600 meter dan panjang 700 meter.
ADVERTISEMENT
Kesultanan Delhi jatuh kepada Dinasti Tughlag beberapa tahun kemudian. Sultan Firoz Shah Tughlaq memerintahkan pembersihan tangki secara menyeluruh. Pembersihan dan penyaringan ini dilakukan sehingga seluruh penduduk Firozabad (begitu ia menamakan kotanya) bisa menikmati air.
Awalnya setelah musim hujan, tangki ini digunakan untuk mengisi air sampai penuh. Namun saat ini, air telah berkurang karena konstruksi modern, hujan yang lebih sedikit, dan perambahan tanah.
Berciri arsitektur Indo-Islam abak ke-13. Foto: Khiththati/acehkini
Sultan juga memerintahkan pembangunan lainnya di dalam kompleks, menugaskan arsitek Malik Ghazi Shahna. Gaya bangunan berbentuk Indo-Islam, dilengkapi madrasah, masjid, dan paviliun pada tahun 1352.
Keseluruhan bangunan membentuk huruf L. Dia juga membuat kolam sebagai pemandian kerajaan. Nama "Hauz Khas" berasal dari Bahasa Urdu yang berarti "tangki (kolam) kerajaan".
ADVERTISEMENT
Madrasah di sini dulunya menjadi salah satu yang terbaik dan terbesar, dikenal sebagai Sekolah Islam terkemuka untuk ajaran-ajaran teologis di dunia. Sultan menamainya sebagai "Firoz Shahi". Kawasan itu oleh Tarababad atau "Kota Suka Cita" yang dihuni oleh orang-orang kaya, dengan hartanya secara bebas disumbangkan untuk keberlangsungan sekolah yang menghadap danau.
Menikmati pemandangan dari benteng. Foto: Khiththati/acehkini
Di setiap lantai sekolah terdapat tangga terpisah. Ada juga beberapa makam guru sekolah, tidak jauh dari sungai. Dari setiap lantai madrasah, tangga disediakan untuk turun ke danau. Ada juga masjid dan beberapa makam yang ditambahkan kemudian.
Sebuah paviliun dibangun tak jauh dari situ, untuk menikmati pemandangan ke arah danau. Paling ujung di sebelah utara terdapat masjid dengan aula doa terbuka. Dari sini pemandangan cantik juga bisa dinikmati.
ADVERTISEMENT
Ada banyak paviliun di taman ini dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa di antaranya juga memiliki prasasti kuno yang mengacu keberadaan makam. Terdapat juga Chhatri berpilar yang hampir tinggal puing-puingnya.
Beberapa anak muda di kompleks benteng. Foto: Khiththati/acehkini
Bagian yang tak kalah penting adalah makam Firoz Shah. Bangunan ini memiliki banyak ukiran terutama pada dinding dan kubah. Ada dua pintu yang keduanya menghadap ke cenotaph di dalam ruang makam. Langit-langit kubah pada makam dihiasi dengan emas dan ukiran-ukiran ayat Alquran. Makam ini terdapat empat kuburan selain Sultan Firoz Shah, juga makam kedua anak dan seorang cucunya.
Pada abad ke-20 , lokasi di sekitar mulai terisi oleh kompleks perumahan mewah, tujuan wisata butik-butik mewah, galeri seni, dan restoran terkemuka di India. Lingkungan perkampungan ini sendiri terdapat pusat pendidikan, taman-taman yang terawat, komplek perumahan tua bahkan kampus ternama di India, seperti Universitas Jawaharlal Nehru.
Kompleks benteng dibangun lengkap dengan bangunan paviliun, sekolah, dan madrasah. Foto: Khiththati/acehkini
Di pintu masuk komplek bersejarah juga terdapat sebuah taman rusa. Taman ini menampung banyak binatang seperti kelinci, marmut, merak, tentu saja rusa dan lainnya. Banyak spesies burung yang juga datang pada musim migrasi menambah keberagaman taman.
ADVERTISEMENT
Benteng Hauz Khas memiliki pertunjukan cahaya dan suara tentang sejarah, menggambarkan pentingnya keberadaan tangki dan bangunan di sini. Hal menarik lainnya, menanti terbenamnya matahari dengan menghadap ke arah danau dan tangki (waduk) buatan di dekatnya.
Peta petunjuk lokasi benteng Hauz Khas. Foto: Khiththati/acehkini
Saat berada di Delhi, pengunjung dapat melancong kemari dengan menaiki bus atau Delhi Metro, turun di Hauz Khas Station atau Green Park Station. Pengunjung baiknya bereksplorasi mulai dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Musim terbaik berkunjung adalah pada bulan Oktober hingga Maret, saat musim dingin di Delhi.
Suka dengan petualangan berbau horor? Ada sebuah bangunan di kompleks Hauz Khas yang dipercaya memiliki aroma mistik yang kuat. Chor Minar, sebuah tempat di mana Sultan Khalji memenjarakan dan menghukum para pencuri. Namun tenang saja, saat siang hari ini hanya bangunan bersejarah yang cantik.
Tangki air yang dibangun sejak abad ke-13. Foto: Khiththati/acehkini
Selain populer sebagai tempat nongkrong anak muda. Kawasan di kompleks ini juga kerap tampil di adegan film Bollywood. Seperti adegan film Wazir, saat Amitabh Bachchan dan Farhan Akhtar bermain catur sambil minum teh. Juga terlihat dari adegan lagu ‘Agar Tum Saath Ho’ dari film Tamasha yang diperankan oleh Ranbir Kapoor dan Deepika Padukone.
ADVERTISEMENT
Adegan saat Jordan menyanyi ‘Tum Ho’ dalam film Rockstar juga diambil di sini. Masih ada beberapa film lainnya, mengambil lokasi syuting di kawasan tersebut. Tertarik mengunjunginya? acehkini siap memandu anda. []
Benteng masih terlihat kokoh. Foto: Khiththati/acehkini
Pilar salah satu bangunan di komplek benteng. Foto: Khiththati/acehkini
Selalu ramai saban hari. Foto: Khiththati/acehkini
Pengunjung benteng Hauz Khas. Foto: Khiththati/acehkini
Taman di dalam benteng. Foto: Khiththati/acehkini
Arsitektur salah satu bangunan, kokoh. Foto: Khiththati/acehkini
Bagian atap salah satu makam di benteng Hauz Khas, berhias kaligrafi. Foto: Khiththati/acehkini
Pilar bangunan di dalam benteng. Foto: Khiththati/acehkini
Reporter: Khiththati (India)