In Memoriam: Jan Hodann, Pria Swedia dan Kiprahnya Membangun Damai Aceh

Konten Media Partner
1 Februari 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dalam konflik dan damai Aceh, banyak tokoh internasional yang membantu dengan berbagai cara. Sebagian dari mereka tidak dikenal orang ramai. Salah satunya, Jan Hodann, mantan petinggi The Palme Center, Swedia.
Jan Hodann (tengah) di depan kantor Perwakilan GAM Pidie, 2005. Dok. Munawar Liza
Banyak kawan-kawan yang berduka cita menulis eulogi kepadanya setelah berpulang, untuk dikenal kiprahnya. Seumpama kepulangan Lord Eric Avebury, bangsawan Inggris, dan Dr. Surin Pitsuwan, mantan Menteri Luar Negeri Thailand.
ADVERTISEMENT
Awal mula keterlibatan Jan Hodann membantu Aceh, berkaitan dengan sebuah yayasan yang bernama The Palme Center, atau lengkapnya The Olof Palme International Center, berbasis di Swedia. Lembaga ini anak dari Social Democratic Party, banyak membantu penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai belahan dunia termasuk di Aceh.
Jan Hodann (kedua kanan) bersama Tgk Malik Mahmud dan Tgk Hasan Tiro, dalam pertemuan bersama pimpinan GAM dan civil society di Lidingö, Swedia, jelang damai Aceh. Dok. Munawar Liza
Sebelum damai Aceh diraih pada 15 Agustus 2005, Hodann membantu pimpinan GAM di Swedia untuk dapat berkomunikasi dengan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan civil society di lapangan. Memberikan berbagai nasihat dalam perundingan. Membantu menyediakan ahli-ahli yang membantu pimpinan dan tim perunding GAM dalam negosiasi.
Sebelum MoU Helsinki (Nota Kesepahamam Damai GAM-RI) ditandatangani, The Palme Center juga membantu GAM untuk melakukan uji publik atas kesepahaman yang akan ditandatangani.
ADVERTISEMENT
Saat itu, beberapa saat setelah tsunami Aceh, ratusan aktivis, anggota GAM dari Aceh dan luar negara, ulama, anggota Dewan baik di pusat maupun di daerah, akademisi, tokoh perempuan, ulama, pengusaha, diundang datang ke Malaysia untuk mendengar paparan draft MoU Helsinki.
Jan Hodann bersama Wali Negara, Teungku Hasan Muhammad di Tiro, di Swedia. Dok. Munawar Liza
Jan Hodann adalah tokoh kunci dari The Palme Center Swedia. Setelah damai diraih, dia langsung turun ke Aceh, membuat kantor kecil yang kami kelola untuk mendukung perwakilan GAM di AMM. Hodann datang melihat langsung kondisi Aceh, masuk ke pelosok, bertemu dengan korban konflik dan mantan kombatan, mendorong mereka untuk belajar, sehingga Aceh mampu dikelola dan diatur oleh orang Aceh sendiri, dan mempunyai keterampilan.
Jan Hodann juga membantu proses pembelajaran, membiayai training of trainers di bidang demokrasi kepada mantan kombatan. Pelatihan-pelatihan dilakukan di berbagai daerah untuk menyiapkan kader-kader GAM agar mampu bersaing secara politik dalam pemilihan di Aceh. Untuk itu, kami membentuk Sekolah Perdamaian dan Demokrasi (SPD) yang dibantu oleh The Palme Center dan FES Jerman.
ADVERTISEMENT
Jan Hodann juga tidak pelit ilmu. Spirit Social Democratic Party juga diturunkan kepada calon-calon pemimpin di Aceh waktu ikut Pilkada 2006, sehingga menguatkan program-program yang berpihak kepada rakyat seumpama kesehatan dan pendidikan gratis.
Bersama peserta Training of Trainers dari GAM di Malaysia. Dok Munawar Liza
Setelah pensiun dari The Palme Center, Jan Hodann tidak melupakan Aceh. Selalu membantu di saat diperlukan. Dia pun pindah dari Stockholm ke utara Swedia untuk memelihara kuda di Frösön, Östersund. "Daerah yang musim dinginnya bersalju setebal 1,5 meter,” katanya kepada saya suatu ketika.
Walaupun sudah pensiun, lembaganya The Palme Center, masih mengajak perunding-perunding Aceh untuk membantu proses perdamaian di berbagai tempat, termasuk di Myanmar.
Sabtu kemarin (31/1/2021), saya baru mendapat informasi, bahwa Jan Hodann, pejuang kemanusian itu, sudah meninggal dunia pada 26 Desember 2020 lalu. Sangat berduka atas kepulangannya.
ADVERTISEMENT
Pejuang ini mesti dicatat dengan tinta emas dalam sejarah kita, dia orang asing, lahir 9.000 kilometer dari Aceh, namun membantu Aceh bagai tanah airnya sendiri.
Penulis: Munawar Liza Zainal Mantan Juru Runding GAM dalam perdamaian Aceh
Jan Hodann (keempat kanan) bersama mantan panglima dan kombatan GAM wilayah Linge. Dok. Munawar Liza
Bersama mantan panglima dan kombatan GAM di Wilayah Blang Pidie. Dok. Munawar Liza
Dalam rapat GAM di Gedung Niosh, Kuala Lumpur.. Dok. Munawar Liza