Jaga Stabilitas Harga Jelang Puasa, Disperindag Aceh Gelar Pasar Murah

Konten Media Partner
23 April 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjelang bulan puasa, Disperindag Aceh membuka pasar murah di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Selasa (23/4), pasar murah secara simbolis dibuka di Pasar Kuta Baro, Aceh Besar. Foto: Dok. Disperindag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Menjelang bulan puasa, Disperindag Aceh membuka pasar murah di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Selasa (23/4), pasar murah secara simbolis dibuka di Pasar Kuta Baro, Aceh Besar. Foto: Dok. Disperindag Aceh
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pasar murah di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pembukaan pasar murah tersebut untuk menjaga kestabilan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok.
ADVERTISEMENT
Kepala Disperindag Aceh, Muhammad Raudhi, saat membuka pasar murah secara simbolis di Pasar Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (23/4), menyebutkan pasar murah digelar di empat titik lokasi di setiap kabupaten/kota di Aceh. "Sasarannya adalah masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah," sebutnya.
Ia menjelaskan, pasar murah menghadapi bulan Ramadhan 1440 H digelar selama empat hari dibagi dalam dua sesi. Sejumlah kabupaten/kota pada sesi pertama digelar mulai 23-26 April 2019. Sedangkan sesi berikutnya untuk wilayah tengah Aceh: Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Gayo Lues digelar pada 26-29 April 2019.
"Tujuan pasar murah ini untuk menjaga kestabilan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok dan barang penting," ujar Raudhi
Menurutnya, pasar murah digelar untuk menghindari spekulasi harga oleh para tengkulak yang mengakibatkan terjadinya gejolak harga bahan pokok di pasar.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulisnya, Raudhi menyampaikan, karena harga murah mendapat subsidi dari Pemerintah Aceh melalui Disperindag, masyarakat sangat antusias berbelanja di pasar murah untuk komoditas beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan telur.
"Di pasar murah, Pemerintah Aceh melalui Disperindag memberikan subsidi Rp3.000 per kilogram untuk beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu, sedangkan untuk telur disubsidi Rp.250 per butir," pungkasnya.
Reporter: Husaini Ende