Kabar Baik, Aceh Bebas dari Zona Merah Corona

Konten Media Partner
29 Juli 2021 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Aceh menjalani vaksinasi. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga Aceh menjalani vaksinasi. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Penanganan COVID-19 di Aceh menunjukkan hasil baik, kini Aceh bebas dari zona merah. Kendati demikian, penambahan kasus masih terus terjadi di 23 Kabupaten/Kota seluruh Aceh.
ADVERTISEMENT
“Sepekan lalu Aceh Singkil satu-satunya kabupaten zona merah di Aceh, dan kini sudah oranye lagi,” jelas Saifullah Abdulgani alias SAG, Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh, dalam keterangannya Kamis (29/7/2021).
Selain Aceh Singkil, zonasi pandemi juga berhasil terkoreksi di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Pidie, dan Aceh Jaya. Sepekan silam empat wilayah tersebut masih zona berada di zona oranye, namun saat ini telah menjadi zona kuning, sesuai hasil analisis data pandemi corona periode 19 – 25 Juli 2021 oleh Satgas Penanganan COVID-19 Nasional.
SAG mengatakan, dengan membaiknya penanganan pandemi di lima kabupaten tersebut, peta zonasi risiko penyebaran virus corona dan peningkatan kasus COVID-19 secara umum ikut terkoreksi. “Kini zona kuning di Aceh bertambah dari sembilan kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 13 kabupaten/kota saat ini,” urainya.
ADVERTISEMENT
Kabupaten/kota zona kuning di Aceh meliputi; Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Kota Subulussalam. Zona kuning merupakan zona risiko rendah penularan virus corona dan peningkatan kasus.
Sedangkan 10 kabupaten/kota lainnya masih zona oranye, yakni; Langsa, Lhokseumawe, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, dan Kabupaten Aceh Singkil. Zona oranye merupakan zona risiko sedang penularan virus corona dan peningkatan kasus.
Meski situasi sudah mulai membaik, SAG mengatakan belum saatnya melonggarkan protokol kesehatan. Tetapi, harus tetap diperketat supaya dapat menjadi lebih baik. “Situasi pandemi dalam suatu komunitas acap naik-turun sesuai dinamika sosial yang terjadi. Begitu Prokes dilonggarkan, kasus-kasus baru langsung meningkat. Fenomena ini bisa kita amati di banyak tempat selama Pandemi COVID-19 ini,” katanya.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Update Corona Aceh

Saifullah Abdulgani juga melaporkan ada penambahan kasus harian COVID-19 di Aceh sebanyak 237 orang, pasien sembuh bertambah 40 orang, dan 5 warga meninggal dunia, per 28 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Secara total, kasus COVID-19 di Aceh tercatat 22.341 orang. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 4.794 orang, para penyintas atau mereka yang telah sembuh sebanyak 16.588 orang, dan kasus meninggal dunia tercatat 959 orang.
Sementara data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 872 orang, meliputi 745 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai COVID-19.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.602 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.427 orang, sedang isolasi di rumah 148 orang, dan sedang isolasi di rumah sakit sebanyak 27 orang. []