Konten Media Partner

Kadisbudpar Harap Sanggar Cut Nyak Dhien Terus Lestarikan Seni dan Budaya Aceh

26 Februari 2023 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana malam ulang tahun ke-48 Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh di Anjong Mon Mata, Sabtu (25/2/2023). Foto: Disbudpar Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Suasana malam ulang tahun ke-48 Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh di Anjong Mon Mata, Sabtu (25/2/2023). Foto: Disbudpar Aceh
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, mewakili Ketua TP PKK Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar, menyampaikan harapan untuk Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh. Ia menilai Sanggar Cut Nyak Dhien menjadi sumber ilham bagi pengembangan seni tradisional serta acuan bagi sanggar tari lainnya di Aceh.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Sanggar Cut Nyak Dhien yang didirikan pada 20 Februari 1975 juga menjadi wadah bagi kawula muda yang memiliki minat pada seni dan budaya Aceh.
"Pada masa-masa awal, sanggar ini melakukan kajian inovasi terhadap seni tari. Tarian kreasi terus diciptakan dan dikenalkan pada khalayak, hingga saat ini Sanggar Cut Nyak Dhien memiliki kurang lebih 48 tarian,” kata Almuniza pada malam ulang tahun ke-48 Sanggar Cut Nyak Dhien di Anjong Mon Mata, Sabtu (25/2/2023).
Almuniza berharap, pencapaian atau prestasi yang diraih Sanggar Cut Nyak Dhien terus ditingkatkan. Sebab tujuan akhir dari sanggar ini adalah dikenalnya keluhuran Aceh oleh masyarakat nusantara dan bangsa asing di seluruh dunia.
“Selamat ulang tahun Sanggar Cut Nyak Dhien. Usia ke-48 ini tidak dapat dianggap remeh. Teruslah berjuang melestarikan seni dan budaya Aceh,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, mewakili Ketua TP PKK Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar Marzuki, menghadiri malam ulang tahun ke-48 Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Aceh di Anjong Mon Mata. Foto: Disbudpar Aceh
Perwakilan Sanggar Cut Nyak Dhien, Zulfachrul, menyampaikan bahwa sanggar yang dinaunginya ini mampu menampilkan beragam jenis tarian tradisional dan tradisi. Sanggar Cut Nyak Dhien juga terus melahirkan SDM dari generasi muda.
ADVERTISEMENT
“Tantangan dalam melestarikan seni dan budaya tradisional semakin berat seperti derasnya arus globalisasi yang memang tidak dapat dielak dengan kemajuan teknologi. Meskipun demikian, kami terus berjuang melestarikan seni dan budaya tradisional Aceh ini agar tidak ditinggalkan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan Sanggar Cut Nyak Dhien dapat dijadikan sebagai wadah komunikasi sekumpulan orang-orang untuk kegiatan seni dan perlu mendapat dukungan dan perhatian dari semua pihak.
“Banyak tarian telah lahir dari Sanggar Cut Nyak Dhien ini dan berkiprah di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Beberapa penghargaan diraih dan pernah meraih rekor MURI,” ujar Fachrul. []