Konten Media Partner

Kala Siswa SD di Banda Aceh Merawat Tradisi Kenduri Apam

23 Februari 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa-siswi SD Negeri 53 Banda Aceh disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan kenduri apam pada pagi Kamis (23/2/2023). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Siswa-siswi SD Negeri 53 Banda Aceh disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan kenduri apam pada pagi Kamis (23/2/2023). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Siswa Sekolah Dasar Negeri 53 Banda Aceh menggelar kenduri apam, bagian dari melestarikan tradisi. Siswa-siswi SD Negeri 53 Banda Aceh disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan kenduri apam pada pagi Kamis (23/2/2023). Ada yang mengaduk tepung serta menyiapkan dapur, nampan, dan piring tempat saji. Kebersamaan para siswa di sekolah beralamat di Jalan Angsa, Lr Sayed Husaini Desa Lueng Bata, Lueng Bata Kota Banda Aceh, itu sebagai upaya melestarikan tradisi. Kenduri apam di Aceh digelar saban bulan Apam dalam almanak Aceh atau Rajab pada kalender Hijriah. Kepala SD Negeri 53 Banda Aceh Bakhtiar mengatakan, kenduri apam digelar di sekolah untuk mengenalkan tradisi itu ke para siswa. Kegiatan ini sudah dideklarasikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri untuk melaksanakan Satu Hari Berbudaya Pasti Aceh (SEDATI). "Kita harus menanamkan budaya sejak kecil agar mereka dapat mempertahankan salah satu budaya seperti kenduri apam,” kata Bakhtiar, Kamis.
ADVERTISEMENT
Siswa-siswi SD Negeri 53 Banda Aceh disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan kenduri apam pada pagi Kamis (23/2/2023). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Siswa-siswi SD Negeri 53 Banda Aceh disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan kenduri apam pada pagi Kamis (23/2/2023). Foto: Istimewa
Kegiatan itu juga ajang membangun kerja sama sekolah dengan orang tua untuk peduli sesama dan saling membantu satu sama lain untuk menjaga kerukunan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Bakhtiar berharap kenduri apam menjadi edukasi siswa untuk lebih mengenal kue apam dan tertanam sifat saling membantu sesama. "Harapannya nanti siswa bisa mengenal ragam makanan khas Aceh dan rajin membantu orang tua saat di dapur," tuturnya. Setelah bergotong royong membuat kue apam, para siswa dan dewan guru mencicipi hasil karya sendiri. "Dengan kegiatan seperti ini rasa kekeluargaan antara siswa dan guru akan semakin erat," katanya.