Kasus Baru Terus Bertambah, Satgas COVID-19 Aceh Serukan Protokol Kesehatan 6M

Konten Media Partner
20 April 2021 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG menyampaikan, tren kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Aceh masih terus bertambah. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk melindungi 'segitiga' wajah dan disiplin protokol kesehatan yang dikenal dengan perilaku baru 6M.
ADVERTISEMENT
"Kasus-kasus terkonfirmasi positif trennya terus meningkat di Aceh, dari 22 kasus naik 35 kasus, dan naik lagi 43 kasus, sehingga menjadi 100 kasus dalam tiga hari (16-18 April 2021). Kasus positif baru bertambah lagi 13 orang hari ini, sembuh bertambah 101 orang, dan satu orang meninggal dunia," ujar SAG pada Senin (19/4) malam.
Satgas Penanganan COVID-19 Aceh mengajak semua pihak melindungi 'segitiga' wajah untuk menghadang penyebaran virus corona. SAG menyebut, 'segitiga' wajah yang dimaksud meliputi mulut, hidung, dan mata, yang merupakan jalur masuk virus corona ke penderita baru COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani (SAG). Foto: Dok. Humas Setda Aceh
"Kita ajak semua lapisan masyarakat untuk melindungi ‘segitiga’ wajahnya dengan protokol kesehatan," sebutnya.
SAG menjelaskan, protokol kesehatan dalam masa pandemi COVID-19 dikenal dengan perilaku baru 6M, yakni memakai masker dengan benar, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga pola makan sehat, serta istirahat yang cukup.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, masker medis atau masker standar yang dianjurkan dapat menghadang virus corona masuk ke mulut. Menjaga jarak fisik sekitar 1,5-2 meter agar tak terjangkau percikan air liur atau percikan bersin lawan bicara. Berada di suatu kerumunan sangat sulit mengatur jarak dan karena itu harus dihindari.
Polisi Wanita Polda Aceh membagikan masker ke warga yang hendak melaksanakan salat Tarawih pada malam pertama Ramadhan 1442 H di Masjid Raya Baiturrahman. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Kemudian, mengurangi mobilitas ke zona merah dan zona oranye. Menurutnya, di zona ini memiliki risiko tinggi hingga sedang penularan virus korona. Mencuci tangan dengan memakai sabun sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata. Menjaga pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi COVID-19.
"Protokol kesehatan itu dinilai efektif melindungi 'segitiga' wajah sebagai jalur masuk virus corona, penyebab COVID-19," kata SAG.
ADVERTISEMENT
Update Data Kasus Corona di Aceh
SAG menambahkan, pada Senin (19/4) ada penambahan kasus positif baru di Aceh sebanyak 13 orang. Sementara pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 101 orang, dan satu orang meninggal dunia.
"Kasus-kasus baru tersebut mengoreksi angka kasus kumulatif di Aceh. Kasus akumulatif COVID-19 hingga tanggal 19 April 2021 sudah mencapai 10.313 orang. Para penyintas yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 8.751 orang. Pasien masih dirawat (kasus aktif) 1.154 orang, dan kasus Covid-19 yang meninggal dunia 408 orang," jelasnya.
Ia merincikan, kasus baru positif COVID-19 yang bertambah sebanyak 13 kasus meliputi warga Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie masing-masing lima orang. Kemudian warga Kabupaten Aceh Besar sebanyak dua orang, dan warga Kabupaten Aceh Utara satu orang.
ADVERTISEMENT
Sementara pasien yang sembuh bertambah 101 orang, lanjut SAG, terdiri dari warga Aceh Besar 42 orang, Banda Aceh 22 orang, Aceh Timur sembilan orang, Langsa delapan orang, Aceh Tamiang tujuh orang, Aceh Barat tiga orang, Bener Meriah empat orang, Aceh Selatan dua orang, Aceh Tenggara dan Subulussalam sama-sama satu orang. Dua lagi warga luar daerah.
"Satu orang dilaporkan meninggal dunia, yakni warga Kota Langsa," sebutnya.