Keliling Udaipur, Kota Danau yang Romantis di India

Konten Media Partner
18 Januari 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelukis mural di Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pelukis mural di Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Udaipur berada di bagian selatan Rajasthan, negara bagian India, tak jauh dari perbatasan Gujarat. Jaraknya dengan Delhi, Ibu Kota India sekitar 660 kilometer, atau sekitar 800 kilometer dari dari dream city, Mumbai. Kota Udaipur sayang dilewatkan begitu saja, jika anda berkunjung ke India, orang-orang mengelarnya dengan sebutan kota putih. Juga dikenal sebagai kota danau.
ADVERTISEMENT
Kota ini dikenal sebagai Kashmir-nya Rajasthan. Tidak seperti kota lain yang berada di hamparan gurun, Udaipur berada jauh di lembah. Di kelilingi gunung dan danau. Lokasinya yang strategi juga membuat sejarahnya panjang.
Benteng Istana dikelilingi danau. Foto: Khiththati/acehkini
Kota Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Pembangunan kota dimulai ketika Maharana Udai Singh, Raja Mewar berburu di sekeliling jajaran bukit Aravalli Hills. Raja ini merupakan keturunan dari Klan Sisodia Rajputna. Klan kesatria matahari yang mempunyai kedudukan tinggi. Menurut sebuah kisah, selama berburu itu ia bertemu dengan seorang petapa. Petapa itu menyarankan untuk dibangun sebuah kastil di dekat tempat mereka bertemu.
Raja menyanggupi saran ini. Segera istana dibangun dengan mamasang batu-batu besar. Pengerjaannya selesai pada tahun 1533. Ibu kota kerajaan Mewar awalnya berada di benteng istana Chittorgarh beberapa kilometer dari Udaipur.
ADVERTISEMENT
Chittorgarh kemudian jatuh ke tangan Mughal setelah penaklukan kota. Mereka kemudian membangun ibu kota baru di Udaipur. Seperti Janji sang petapa, kota ini sulit dijangkau oleh kuda-kuda prajurit Mughal.
Salah satu danau di kota Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Bangunan tua di pasar kota. Foto: Khiththati/acehkini
Sepeninggalan Raja Udai Singh, setelah melalui perperangan yang panjang, Mughal di bawah pimpinan Sultan Akbar menang atas Maharana Pratap pada tahun 1576 setelah pertempuran Haldighati. Pada masa pemerintahan Mughal beralih ke Sultan Jagangir, dia memberikan kendali penuh kepada anak Maharana Pratap bernama Amar Singh atas Udaipur. Walaupun terjadi beberapa perseteruan, namun kedua kerajaan sepakat melakukan perjanjian damai.
Saat Inggris mulai mengambil alih wilayah India, Udaipur kembali melakukan perjanjian damai dengan Inggris dan berada dalam perlindungan negara Ratu Elizabeth tersebut sampai kemerdekaan India. Udaipur pun bergabung dengan India secara sukarela. Walaupun saat itu, keluarga kerajaan harus memberi gelar dan jabatan mereka, namun keturunan raja diizinkan menjaga kastil sebagai warisan leluhur.
Bekas istana yang jadi Hotel Oberoi dengan keindahan danau. Foto: Khiththati/acehkini
Istana danau yang dikelola di bawah jaringan hotel mewah, Taj. Foto: Khiththati/acehkini
Saat ini beberapa Istana tersebut sudah dialih fungsikan menjadi hotel yang dikelola turun temurun. Beberapa di antaranya masuk jaringan hotel-hotel mewah di India seperti Taj dan Oberoi. Lokasinya yang indah tentu membuat turis enggan meninggalkan tempat ini.
ADVERTISEMENT
Istana dan lokasi lainnya di sini bahkan menjadi latar beberapa film terkenal seperti James Bond-Octopussy pada tahun 1983, Yaaden yang dibintangi Hritrik Roshan dan Kareena Kapoor, Prem Ratan Dhan Payo miliknya Salman Khan, Yeh Jaawani Hai Deewani yang sangat digemari anak muda sampai film fenomenal Galiyon Ki Raas Leela: Ram–Leela.
Kota Udaipur dikenal sejuk karena barada di lembah. Foto: Khiththati/acehkini
Kerajinan khas kulit Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Kota sejuk dan indah ini sering kali dijadikan lokasi beristirahat para turis yang melakukan perjalanan panjang keliling India. Mereka beristirahat beberapa hari disini sebelum melanjutkan perjalanan lagi.
“Perjalanan kami selanjutnya ke Goa, namun singgah di Udaipur merupakan keputusan terbaik, setelah lelah selama perjalanan di India Utara dan Rajasthan,” ungkap seorang turis asal Portugal yang acehkini temui saat berkeliling kota, akhir Agustus 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kota ini kecil dan Indah, menikmati teh sambil melihat sunset dan Sunrise di Moonson Palace yang terbaik, kalian harus mencobanya,” saran mereka lagi.
Kuliner khas Udaipur, Rajasthani Thali. Foto: Khiththati/acehkini
Pedagang di pasar Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Namun acehkini terpaksa membatalkan rencana itu karena hujan. Udaipur masih punya pesona lainnya, mulai dari Benteng, Museum, Galeri sampai kesenian yang menakjubkan.
Gagal melihat matahari terbit di Istana Moonson buka berati tidak ada lokasi lain. Menikmati matahari tenggelam sambil bersantai di kawasan danau Pichola tidak boleh dilewatkan. Karena hampir semua objek wisata berada tak jauh dari pusat kota, yang bisa dilakukan dengan berjalan kaki.
Di sepanjang jalan kota, kita akan disuguhi murar yang dilukis ditembok gang, dapat menikmati chai atau teh khas India sambil bertegur sapa dengan warga kota yang ramah. Bahkan dapat melihat para pelukis mewaris yang mahir memainkan kuas, sambil memotret kepadatan kota. []
Pelukis tradisional Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Karya pelukis mewaris. Foto: Khiththati/acehkini
Souvenir di pasar Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
Seni mural di jalanan Udaipur. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT