Konten Media Partner

Kematian Polisi Luka Tembak Tembus Kepala di Aceh, Polda Tunggu Hasil Labfor

29 Agustus 2022 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, memberikan keterangan kepada jurnalis, Jumat (26/8/2022). Foto: Habil Razali/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, memberikan keterangan kepada jurnalis, Jumat (26/8/2022). Foto: Habil Razali/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Daerah (Polda) Aceh masih menunggu hasil dari laboratorium forensik (Labfor) soal sebab kematian Brigadir Polisi Satu (Briptu) Wendi Pratama. Ia ditemukan meninggal dengan luka tembak tembus kepala dari kanan ke kiri.
ADVERTISEMENT
"Saat ini Polda lagi menunggu hasil Labfor untuk bukti yang dikirimkan berupa serpihan/debu di tangan korban untuk dipastikan berasal dari jelaga hasil tembakan. Autopsi organ dalam untuk sebab kematian, uji balistik," kata Komisaris Besar Winardy, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh, kepada acehkini, Senin (29/8).
Briptu Wendi ditemukan meninggal dengan luka tembak di rumahnya, Kompleks Perumahan Avina, Gampong Seuneubok Punteut, Peudawa, Aceh Timur, Kamis (25/8) sekitar pukul 16.30. Hasil autopsi sementara ditemukan satu luka tembakan yang menembus kepala bagian kanan ke kiri.
Briptu Wendi berasal dari Gampong Jambur Labu, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum Jambur Labu, Jumat (26/8) pagi.
Winardy menuturkan kronologis peristiwa itu masih diselidiki Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Aceh. "Kita mengedepankan penyidikan kasus ini dengan Scientific Investigation (investigasi sainsitifik) agar pembuktian bahwa peristiwa tersebut adalah bunuh diri menjadi terang benderang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun keluarga Briptu Wendi Pratama tak terima bila anggota Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Aceh Timur, Aceh, itu disebut bunuh diri. "Kami syok dan tidak terima disebut bunuh diri," kata Sugiarno, paman Wendi Pratama, dihubungi acehkini, Ahad (28/8) kemarin.
Melihat keseharian Wendi di kampung, keluarga dan warga sekitar tak percaya kematiannya akibat bunuh diri. "Karena keseharian di Jambur Labu pun baik, tidak ada masalah sama kawan-kawannya, orang tuanya. Jangankan saya Pakwo-nya, masyarakat tetangganya juga enggak percaya dia bunuh diri," ujarnya.