Konten Media Partner

Kembangkan Nilam Aceh, Unsyiah Gandeng Perusahaan Parfum Prancis

28 Mei 2019 3:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unsyiah Samsul Rizal dan Direktur PT. General Aromatics Alexandre Daniel memperlihatkan nota kesepahaman kerja sama untuk pengembangan industri nilai di Aceh. Foto: Dok. Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unsyiah Samsul Rizal dan Direktur PT. General Aromatics Alexandre Daniel memperlihatkan nota kesepahaman kerja sama untuk pengembangan industri nilai di Aceh. Foto: Dok. Unsyiah
ADVERTISEMENT
Universitas Syiah Kuala menjalin kerja sama dengan perusahaan parfum asal Prancis PT. General Aromatics dalam upaya pengembangan industri nilam di Aceh khususnya di kawasan Gayo Lues. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Rektor Unsyiah Samsul Rizal dengan Direktur PT. General Aromatics Alexandre Daniel Halbwachs di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Alexandre Daniel dan Ketua Atsiri Research Center (ARC) Unsyiah Syaifullah Muhammad juga menandatangani perjanjian kerja sama (Memorandum of Agreement/MoA) antara ARC Unsyiah dengan perusahaan yang memasok minyak nilam ke berbagai perusahaan parfum dan kosmetik itu.
Syaifullah menyebutkan kerja sama tersebut bagian dari master plan industri nilam Aceh yang dibuat oleh ARC Unsyiah bersama Kemenristekdikti dan Bappeda Aceh. Perjanjian kerja sama pertama tersebut dikhususkan untuk pengembangan nilam di Gayo Lues. "Selanjutnya, akan ada perjanjian lain antara ARC Unsyiah dan General Aromatics. Di mana semua kesepakatan tersebut di bawah payung MoU yang ditandatangani hari ini,” ujarnya, Senin (27/5).
Ia menambahkan, bahwa tahun ini akan ada kerja sama besar di antara perusahaan yang merupakan pemain nilam dunia. Untuk itu, melalui kerja sama ini General Aromatics membutuhkan sumber daya manusia (SDM) Unsyiah agar nilam Aceh bisa mengambil peran penting dalam pasar global.
ADVERTISEMENT
“Jadi para expert Unsyiah akan menjalin kerja sama dalam jangka panjang. Karena dari segi riset kita sudah unggul, tinggal pemasarannya saja yang perlu dioptimalkan,” ujar Syaifullah.
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Unsyiah dengan PT. General Aromatics dalam pengembangan industri nilai di Aceh khususnya di kawasan Gayo Lues, Senin (27/5). Foto: Dok. Unsyiah
Sementara itu, Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyatakan bahwa Unsyiah menyambut baik kesepakatan kerja sama tersebut karena sejalan dengan visi Unsyiah ketika mendirikan ARC Unsyiah. Dia mendukung penuh ARC Unsyiah untuk tidak hanya mengembangkan nilam, namun juga serai wangi di Gayo Lues dan minyak pala di Aceh Selatan atau cengkeh di Simeulue.
Menurut Samsul, SDM Unsyiah juga siap untuk menciptakan pupuk yang ramah lingkungan untuk mendukung industri nilam. Karena penanaman dengan sistem organik akan menghasilkan kualitas nilam yang lebih bermutu dan nilai jualnya lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Kita ada ahli-ahli pertanian yang siap untuk mendukung industri nilam Aceh agar kembali menjadi perimadona,” ucapnya.
Direktur PT. General Aromatics Alexandre Daniel menyebutkan kesepakatan kerja sama tersebut upaya dari General Aromatics untuk membangun hubungan yang solid antara pemerintah, swasta dan dunia akademik. Menurutnya, jalinan hubungan yang harmonis tersebut sangat penting untuk mendukung industri nilam di Aceh.
Selama ini, sebutnya, General Aromatics telah menjadikan nilam yang dihasilkan oleh petani Gayo Lues dan Aceh Jaya sebagai bahan baku produknya. Ia menyebutkan, dunia sangat mengakui bahwa kualitas nilam Aceh sangat bagus.
“Nilam Aceh sudah diakui oleh dunia. Ini harus menjadi kebanggaan bagi kita semua. Perusahaan besar seperti Loreal di Paris itu sudah jatuh cinta dengan nilam Aceh khususnya dari Gayo yang kadar patchouli alkoholnya lebih tinggi,” sebutnya.[]
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini