Kendati Ada Fatwa Haram, Turnamen PUBG di Aceh Tetap Digelar

Konten Media Partner
20 Juni 2019 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gim PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gim PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan fatwa haram untuk permainan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) dan sejenisnya. Kendati telah difatwakan haram, namun perlombaan permainan PUBG tetap berjalan di Tanah Rencong itu.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, perlombaan PUBG yang dikemas dengan judul "88 Championship 2019" yang digelar di Warung Kopi 88 Coffee di Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. Rencananya, kontes ini akan dihelat pada 6-7 Juli mendatang.
Ketua Panitia Perlombaan, Firdaus (29), mengaku sudah mengetahui adanya fatwa haram yang dikeluarkan MPU Aceh pada Rabu (19/6). Tapi kata Firdaus, hal itu tak akan menghentikan perlombaan gim PUBG tersebut jika pemerintah tidak melakukan tindakan tegas, seperti memberikan denda atau hukuman.
"Kalau dikatakan haram, pacaran saja haram. Daripada berpacaran kan lebih baik bermain game saja. Ini sementara perlombaannya tetap lanjut. Kalau ada ketegasan (pemerintah) itu lain. Misalnya memberikan sanksi atau denda, baru menghentikan turnamen," kata Firdaus saat dihubungi acehkini, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
Firdaus menyebut, hingga Kamis (20/6) sebanyak 40 tim--per tim terdiri dari empat orang--telah mendaftar untuk mengikuti perlombaan PUBG. Biaya pendaftaran untuk satu tim dipungut sebesar Rp 200 ribu.
Meski telah keluar fatwa haram, menurut Firdaus, belum ada peserta yang membatalkan pendaftarannya atau komplain kepada panitia. Ia menargetkan perlombaan itu akan diikuti oleh 100 tim.
"Pasca-keluar fatwa haram belum ada peserta yang komplain atau membatalkan pendaftaran. Bahkan usai keluar fatwa haram, misalnya tadi malam, ada tujuh tim yang daftar," tutur Firdaus, sembari menyebut ini perlombaan kesembilan yang dihelat pihaknya.
Pemenang untuk perlombaan itu, kata dia, akan diberi hadiah sebesar Rp 20 juta. Selain itu, untuk juara 1 dan 2, panitia akan membuat komunitas PUBG untuk tur gratis mengikuti turnamen tingkat nasional di luar kota yang akan dibiayai panitia.
ADVERTISEMENT
Adapun alasan Firdaus membuat perlombaan PUBG adalah dirinya melihat anak-anak muda melakukan hal-hal yang negatif, seperti bermain gim tiada henti dan tidak mendapatkan apa-apa dari bermain gim.
"Maka ikutlah perlombaan, sehingga dapat hadiah. Jadi ada prestasinya lah. Perlombaan PUBG kan bagian dari prestasi. Karena sekarang kan PUBG itu sudah masuk cabang olahraga e-sport yang diperlombakan di event Asian Games. Ini bagian dari latihan untuk mengikuti e-sport," ujar dia.
Bahkan, kata Firdaus, ada beberapa peserta lomba yang mulai tertarik mengikuti perlombaan di luar Aceh. Misalnya, pemain dari Sigli masuk tim Banda Aceh dan mengikuti perlombaan di Medan, Sumatera Utara.
"Ini salah satu motivasi kami membuat perlombaan," tutupnya.[]
Reporter: Habil Razali
ADVERTISEMENT