Kepala BPPT Dorong Mahasiswa di Aceh Berkolaborasi dalam Inovasi

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPPT, Hammam Riza, memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Unsyiah di Banda Aceh, Aceh, Kamis (3/10). Foto: Dok. Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPPT, Hammam Riza, memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Unsyiah di Banda Aceh, Aceh, Kamis (3/10). Foto: Dok. Unsyiah
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr. Hammam Riza, mengajak mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk saling berkolaborasi dalam melahirkan produk inovasi. Hal ini disampaikan Hammam saat memberi kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Aceh, pada Kamis (3/10).
ADVERTISEMENT
Dalam kuliah umum bertemakan “Peran AI dan Big Data di Era Teknologi Industri 4.0 dalam Peningkatan Produktivitas Pembangunan”, Hammam menjelaskan inovasi merupakan produk yang lahir dari multidisiplin ilmu.
Menurutnya, inovasi bukan hanya milik jurusan elektro maupun informatika. Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi untuk membentuk sebuah ekosistem agar dapat melahirkan produk inovasi.
“Setiap jurusan itu mengembangkan inovasi sesuai bidangnya masing-masing. Unsyiah harus mampu menyiapkan mahasiswanya agar tidak gagap di era industri 4.0 ini,” sebut Hammam dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas Unsyiah, Kamis (3/10).
Lebih lanjut ia mengutarakan jika Indonesia saat ini menargetkan menjadi negara yang memiliki pendapatan tertinggi di tahun 2035 dan Produk Domestik Bruto (PDB) keempat terbesar di dunia. Untuk mencapai target itu, harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas dari seluruh rakyat Indonesia, yang salah satu caranya melalui inovasi.
Saat menyampaikan kuliah umum di Kampus Unsyiah Banda Aceh, Kepala BPPT mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi dalam melahirkan produk inovasi, Kamis (3/10). Foto: Dok. Unsyiah
Hammam berharap perguruan tinggi dapat berperan besar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, termasuk dalam pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Pengolahan dan pemanfatan data yang masif atau dikenal dengan teknologi big data, telah menjadi faktor penting dalam terobosan inovasi.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut data bukan lagi faktor pelengkap, tetapi telah menjadi senjata utama dalam memenangi persaingan di segala bidang.
"Saat ini dunia digital berjalan sangat masif, big data dan AI memberikan lompatan teknologi yang berdampak pada produktifitas. Ini harus dipikirkan mahasiswa untuk membuat terobosan," ujar Hammam.
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, menyampaikan bahwa persaingan teknologi saat ini semakin tinggi dan mahasiswa harus siap menghadapi perubahan itu. Ia mengajak mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan riset, sebab dua hal ini sangat penting dalam menguasai teknologi.
Samsul menyebut Unsyiah telah memulai penerapan teknologi di berbagai bidang, terutama bidang pertanian sebagaimana telah dilakukan dalam pembibitan varietas di Nilam Innovation Park (Ninopark) dan Laboratorium Kultur Jaringan Nilam.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, langkah tersebut juga bagian dari upaya menarik minat calon mahasiswa untuk masuk ke dunia pertanian yang mengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir. "Masyarakat masih melihat pertanian dengan kacamata lama. Padahal sekarang dunia pertanian berkembang pesat dengan beragam teknologi," ujar Samsul.
Reporter: Husaini