Konten Media Partner

Kerja 14 Jam Sekda Aceh Pantau 45 Kantor SKPA Secara Maraton

23 Agustus 2019 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Aceh, Taqwallah, saat meninjau kerapian dokumen dan arsip sebuah kantor dari 45 SKPA, Jumat (23/8). Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Aceh, Taqwallah, saat meninjau kerapian dokumen dan arsip sebuah kantor dari 45 SKPA, Jumat (23/8). Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Hari ini, Jumat (23/9), Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, secara maraton meninjau 45 kantor Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) mulai pukul 08.00 WIB. Pria yang baru 22 hari menjabat sebagai Sekda Aceh itu hendak memastikan program Bersih, Rapi dan Indah (BRI) yang digagasnya sudah mulai dijalankan.
ADVERTISEMENT
Taqwallah mengawali kegiatan peninjauannya itu dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh di Geuceu Kayee Jato, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh. Setelah mengecek kebersihan dan kerapian kantor tersebut, kemudian ia melanjutkan peninjauan dari satu kantor SKPA ke kantor SKPA lainnya.
Terakhir, sekitar pukul 22.00 WIB, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aceh di dekat Lapangan Blang Padang Banda Aceh menjadi SKPD ke-45 ia ditinjau Taqwallah. Setiap SKPA yang dikunjungi, dia mengecek kebersihan dan kerapian ruang kerja termasuk arsip dan dokumen kantor, bahkan ia juga mengecek hingga kebersihan kamar mandi dan toilet kantor.
Taqwallah mengecek arsip dan dokumen administrasi satu SKPA. Foto: Humas Aceh
Dari hasil kunjungannya, Taqwallah mendapati sejumlah kantor pemerintah yang ruang kerjanya kurang bersih dan tidak rapi. Misalnya, di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Taqwallah mengkritik tata letak dokumen yang masih amburadul. Ia meminta agar seluruh dokumen untuk dikeluarkan dan dipilah sesuai keperluan. Artinya dokumen-dokumen yang tidak penting diminta untuk dibuang.
ADVERTISEMENT
Dari ruangan bidang Hukum, Kepegawaian dan Umum kantor Disdik Aceh telah bagus. Meja-meja sudah tertata rapi. Namun masih terlihat bundel dokumen terletak sembarangan tempat seperti di bawah meja. Padahal pada tiap rapat pimpinan SKPA, Taqwallah sering berpesan tentang BRI atau Bersih Rapi dan Indah. 
"Kepedulian terhadap tugas pokok kita itu penting. Bagaimana menciptakan suasana kerja sehingga bekerja enak dan nyaman," kata Taqwallah.
Taqwallah mengecek kursi di kantor SKPA. Foto: Humas Aceh
Sementara, di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Aceh, secara umum ruang administrasi sudah tertata dengan baik. Dokumen diatur dalam lemari dengan rapi dan di atas meja pun tak ada kertas yang terlihat semak. 
Menurut Taqwallah, jika memang kebersihan itu sudah dijadikan budaya di rumah sakit milik pemerintah itu, ia menyarankan agar apa yang berlaku itu bisa dipertahankan. 
ADVERTISEMENT
Kepada Direktur dan Pejabat RSUDZA, Taqwallah meminta agar dokumen yang telah tertata itu diperiksa kembali. Dengan demikian jelas yang mana dokumen yang masih dipakai, dan mana dokumen yang telah tak terpakai. 
Taqwallah sempat berang saat melihat dokumen yang tidak rapi. Foto: Humas Aceh
"Dokumen memang penting. Tapi semakin lama semakin banyak. Periksa mana yang masih dipakai dan mana yang tidak," ujarnya.
Secara umum, hampir di semua kantor SKPA, Taqwallah memeriksa ruang kerja, toilet, dan termasuk gudang. Selain itu, dia juga mengecek kerapian lemari penyimpanan arsip. Dan di semua SKPA dia mengingatkan hal yang sama.
“Padahal menjadi seorang PNS itu, tertib administrasi dan rapi dalam bekerja menjadi kewajiban dan mutlak harus dilaksanakan setiap hari,” pungkas Taqwallah.[]
acehkini