Konten Media Partner

Ketua DPRA Soal Dana Renovasi Rumah Dinas Rp1,2 Miliar: Saya Minta Maaf

5 Juli 2021 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin meminta maaf kepada masyarakat Aceh menyusul kehebohan di media sosial mengenai dana renovasi rumah dinas Ketua DPRA sebesar Rp 1,2 miliar. Dahlan menyebut tidak dilibatkan dalam membahas rencana pemugaran itu.
ADVERTISEMENT
"Saya Ketua DPRA meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh karena mungkin kegiatan tersebut telah melukai rasa keadilan masyarakat Aceh di tengah kondisi krisis yang kita alami," kata Dahlan dalam konferensi pers di gedung DPRA, Senin (5/7).
Anggaran renovasi rumah dinas Ketua DPR Aceh ini ramai di kalangan pengguna sosial media di Aceh dalam beberapa hari ini. Biaya Rp 1,2 miliar itu rencananya akan digunakan untuk merenovasi ruang tamu dan ruang tengah, serta belanja sejumlah peralatan rumah.
Pimpinan DPRA saat dipeusijuek Wali Nanggroe usai pelantikan 15 November 2019. Foto: Suparta/acehkini
Dahlan yang menempati rumah itu sejak akhir 2020 menuturkan renovasi itu bukan usulan, keinginan, dan permintaannya. Dia baru tahu ketika ada orang yang datang ke rumah mengabarkan akan memasang wallpaper (tempelan kertas di dinding) dan karpet.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah dikomunikasikan, tidak pernah ditanyakan apa kebutuhan, apa yang perlu dipersiapkan sebagai penghuni rumah tersebut. Saya tidak membutuhkan itu," ujarnya
Sebelum rencana renovasi rumah tersebut heboh, Dahlan mengatakan telah memanggil Sekretaris Dewan DPRA dan Bagian Umum Sekretariat DPRA untuk memprotes kegiatan itu karena tidak ditanyakan terlebih dahulu kepadanya.
"Seharusnya itu ditanyakan terlebih dahulu karena berbasis pada kebutuhan teman-teman, termasuk juga soal rumah dinas anggota DPRA. Sehingga hal ini tidak terulang," katanya. []