Kisah Pajeon, Kuliner Favorit Warga Korea Saat Hujan

Konten Media Partner
25 Juli 2020 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pajeon, kuliner khas musim hujan di Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pajeon, kuliner khas musim hujan di Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Makanan apa yang terpikirkan jika hujan turun? Pisang goreng, Kopi panas atau sesuatu yang hangat. Tak heran banyak yang mengaitkan hujan dan pisang goreng di Indonesia, sebagai salah satu makan favorit. Begitu pula di Korea Selatan, tapi bukan pisang goreng.
ADVERTISEMENT
Saat Ini Korea sedang memasuki musim hujan atau changma. Setelah musim ini berakhir suhu akan bertambah panas. Saat changma, hujan turun sangat sering dan ada suatu makanan yang selalu di ingat, yaitu pajoen.
Cuaca dan makan, dua hal yang berhubungan dekat di Kebudayaan Korea. Sehingga tak heran makanan yang terhidang akan selalu berbeda tergantung pada musim. Pekan ini saja di Seoul, Korea Selatan, acehkini mendengar pembicaraan tentang pajoen yang sangat sering.
Para pecinta drama Korea pastinya tidak asing dengan menu ini. Kuliner ini mudah ditemukan di pusat-pusat jajanan di Korea Selatan, tersedia di warung tenda atau restoran kecil hingga besar. Harganya juga bervariasi tergantung besar dan bahan yang digunakan. Mulai dari 6.000 won atau sekitar Rp 75 ribu sampai 20.000 won. Bentuk pajoen ini seperti martabak telur.
ADVERTISEMENT
Pajoen sering menjadi cemilan di waktu sengang dalam suasana dingin. Jarang disantap sebagai hidangan utama. Namanya diambil dari gabungan kata 'pa' yang berarti daun bawang dan 'joen' yaitu bahan yang dicelupkan ke dalam tepung dan air sebelum digoreng.
Kenapa warga Korea suka menyantap pajoen saat hujan? Ternyata ada alasannya. Menurut salah seorang warga Korea, Kim Dan, suara rintik air yang jatuh ke tanah atau ke atap saat hujan mengingatkan pada suara pajoen yang sedang dimasak. “Kalau kamu menggoreng pajeon, suaranya mirip,” ungkap Kim. Inilah salah satu alasan kenapa makanan ini diburu saat hujan tiba.
Ini bukan sekadar kepercayaan banyak warga. Karena setelah dilakukan penelitan di laboratorium, suara ternyata kedua suara ini menghasikan getaran dan frekuensi dan getaran nyaris sama.
Pajeon di sebuah rumah makan di Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
Tak hanya itu, ada sebuah penelitian yang menyebutkan kenapa banyak yang menyukai gorengan saat hujan tiba. Hujan dapat meningkatkan indeks ketidaknyamanan dan menurunkan kadar gula darah. Merespon hal ini, tubuh manusia secara alami sangat membutuhkan makanan yang terbuat dari tepung terigu.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan pajoen? Walaupun termasuk dalam jenis 'joen', namun makanan yang satu ini punya resep yang cukup sederhana. Hanya tepung, air, daun bawang, beberapa buah cabai dan telur ayam. “Bagi yang tidak terlalu suka produk tepung bisa menggunakannya sedkit saja dan memperbanyak daun bawang,” kata Kim Dan.
Makanannya ini populer karena manfaatnya juga banyak. daun bawang dipilih, karena kaya vitamin dan mineral. Sehingga makanan ini, juga mengandung nilai nutrisi tersendiri, apalagi jika ditambahkan dengan makanan laut yang mengandung banyak kalsium, membuat sajian ini mempunyai aroma gurih dan tekstur yang renyah.
Walaupun mempunyai banyak jenis, pajoen yang paling terkenal di Korea adalah dongrae pajeon. Penyebutan ini diambil dari Dongraesung, sebuah daerah benteng pertahanan pada masa Kerajaan Joseon berkuasa di kawasan Busan. Daerah ini merupakan tempat penghasil daun bawang terbaik dan makanan laut yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Wilayah ini merupakan medan perang saat melawan pendudukan Jepang pada perang Imjin (1592-1598). Menurut sebuah legenda yang dipercayai, penduduk sekitar kala itu melempari para tentara Jepang ini dengan daun bawang yang ada. Untuk mengenang peristiwa itu, terciptalah dangrae pajoen.
Karena Dongrae merupakan penghasil makanan laut yang lezat, tak heran terdapat banyak seafood dalam hidangannya. Seperti udang,cumi, kerang hingga tiram. Jenis pajoen yang satu ini bahkan sudah mulai dihidangkan di meja sejak zaman dahulu, menjadi salah satu kuliner favorit para raja. Pasar Dongrae pun menjadi populer saat masa Joseon.
Pajeon, paling sering dibicarakan di Korea Selatan saat musim hujan. Foto: Khiththati/acehkini
Joen ini sendiri banyak jenisnya, selain menggunakan daun bawang, ada heamul pajoen terdiri dari campuran adonan joen dengan udang, cumi atau tiram. Bisa juga mengantinya dengan daging sapi, ayam. Gamja joen yang terbuat dari kentang atau bahkan kimchi joen yang terbuat dari kimchi.
ADVERTISEMENT
Pajoen ini juga biasa dihidangkan bersama kecap, sedikit cuka dan biji wijen. Rasanya gurih, renyah dan enak pastinya. Bagaimana yummy bukan? Ingin mencobanya dirumah dan silakan meramunya sendiri. []