Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kisah Polwan Aceh Ditugaskan ke Afrika Tengah: Jago Bahasa Inggris dan Prancis
23 Juni 2021 21:00 WIB
ยท
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang anggota polisi wanita (Polwan) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh akan ditugaskan dalam program Formed Police Unit (FPU) Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (Minusca) atau pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afrika Tengah.
ADVERTISEMENT
Polwan bernama Brigadir Satu (Briptu) Selly Gabriella ini rencananya akan berangkat pada September 2021. Selly mengatakan telah mengikuti praoperasi keberangkatan pada April dan Mei lalu. Dia juga harus melakukan registrasi kembali pada 27 Juni sebagai syarat keberangkatan.
Dia lulusan Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Kepolisian Daerah Metro Jaya di Lido, Sukabumi, Jawa Barat, angkatan 43 pada 2014. Dia mulai bertugas di Polresta Banda Aceh sejak 2015.
"Polwan ini bertugas di Satuan Lalu Lintas sejak pangkat Brigadir Dua. Namun kini Briptu Selly akan menjalani tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Afrika Tengah. Nantinya dia akan bergabung dalam Satuan Tugas FPU MINUSCA Polri," kata Komisaris Besar Polisi Joko Krisdiyanto, Kepala Polresta Banda Aceh kepada jurnalis, Rabu (23/6).
ADVERTISEMENT
Joko mengatakan, Selly akan bergabung bersama personel polisi dari Polda lain untuk mengamankan fasilitas yang digunakan PBB, melindungi pengungsi, dan mengawal proses distribusi bantuan kemanusiaan.
Selama ini dia meraih sejumlah prestasi, seperti pernah terlibat dalam penyelaman massal di Manado yang tercatat Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 2018 dan Rekor Dunia pada 2019. Ia juga pernah menjadi atlet kempo di Banda Aceh.
Joko berpesan agar Selly mengutamakan karir dalam bertugas, menjaga kesehatan, dan menguasai medan. "Cepat beradaptasi di tempat penugasan di Afrika Tengah," katanya.