KLB Polio di Aceh: 21 Sampel Dikirim ke Jakarta untuk Deteksi Penularan

Konten Media Partner
22 November 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak di Aceh menerima vaksinasi polio di sebuah Puskesmas, Juni 2020. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak di Aceh menerima vaksinasi polio di sebuah Puskesmas, Juni 2020. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sebanyak 21 sampel bersumber dari anak-anak di Kabupaten Pidie, Aceh, dikirim ke Jakarta untuk mendeteksi penularan virus polio. Kasus positif polio ditemukan di Kecamatan Mane pada 18 November lalu sehingga ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) polio.
ADVERTISEMENT
"21 sampel semuanya [yang dikirim]. Pada saat pengambilan sampel agak sulit, agak rumit," kata Arika Husnayanti, Kepala Dinas Kesehatan Pidie, kepada acehkini, Selasa (22/11) sore.
Sampel tersebut berupa tinja dari anak yang diduga memiliki gejala terpapar virus polio. Dari Pidie, sampel dikirim terlebih dulu ke Banda Aceh, kemudian dilanjutkan ke Jakarta.
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
Arika masih menanti hasil pemeriksaan dari semua sampel itu dari laboratorium Kementerian Kesehatan. "Pemeriksaannya butuh waktu yang agak lama. Sampel kan bukan hanya dari kami saja, tapi juga dari daerah lain," tuturnya.
Adapun satu kasus positif dialami anak usia 7 tahun di Kecamatan Mane, Pidie.
Penemuan ini berawal pada 6 Oktober 2022 ketika anak itu mengalami demam, kemudian muncul nyeri di persendian dan kelemahan anggota gerak. Pasien lalu dirujuk ke RS Teungku Chik di Tiro Sigli.
ADVERTISEMENT
Sampel tinja anak itu kemudian dikirim ke laboratorium Prof Sri Oemijati di Jakarta. "Setelah pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio," ujar Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto saat mengumumkan KLB polio.
Polio adalah penyakit menular dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian terutama pada anak usia di bawah 5 tahun yang tidak diimunisasi polio.
Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut bersumber dari air atau makanan yang terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi. Gejala muncul setelah 7-10 hari setelah terinfeksi.