Kondisi Orang Utan Kritis Usai Tertembak 24 Peluru Senapan Angin

Konten Media Partner
27 November 2019 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang utan mengalami luka akibat terkena tembakan 24 peluru senapan angin terpaksa dipindahkan dari habitatnya. Foto: BKSDA Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Orang utan mengalami luka akibat terkena tembakan 24 peluru senapan angin terpaksa dipindahkan dari habitatnya. Foto: BKSDA Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor orang utan dievakuasi oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari kawasan hutan Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Aceh, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
Orang utan jantan berusia 25 tahun itu terpaksa dipindahkan dari habitatnya karena mengalami luka akibat terkena tembakan 24 peluru senapan angin. Kondisinya kritis. Kedua bola matanya sekarang buta.
Saat ini, orang utan itu berada di Stasiun Karantina Orang Utan Batu Mbelin Sibolangit, Sumatra Utara, untuk menjalani perawatan. Di sana, orang utan itu diberi nama Paguh, yang berarti kuat dan tangguh dalam Bahasa Karo.
Tim gabungan mengevakuasi orang utan yang tertembak 24 peluru senapan angin dari kawasan hutan Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Foto: Dok. BKSDA Aceh
Ini bukan kasus pertama orang utan menjadi target penembakan dengan senapan angin. Pada 10 Maret 2019, orang utan Hope dan satu anaknya dievakuasi setelah habitatnya menjadi kebun kelapa sawit di Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam. Kala itu, 74 peluru bersarang di tubuh Hope. Sementara anaknya mati dalam perjalanan menuju Sibolangit.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter hewan yang bertugas di Stasiun Karantina Sibolangit, drh. Meuthya Sr, dari hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan bahwa kedua mata Paguh buta.
Menurutnya bola mata kanan tampak merah, sementara bola mata kiri keruh diduga karena cedera yang terjadi lebih dahulu dibanding bola mata kanan.
"Dari hasil X-Ray juga teridentifikasi 24 peluru yang tersebar di seluruh tubuhnya, di mana 16 peluru di bagian kepala, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut," kata Meuthya, kepada jurnalis, Rabu (27/11).
Orang utan mengalami luka akibat terkena tembakan 24 peluru senapan angin terpaksa dipindahkan dari habitatnya karena kondisinya kritis. Foto: BKSDA Aceh
Dokter hewan telah mengeluarkan tiga peluru dari bagian kepala. "Perawatan intensif akan terus kami berikan kepada Paguh sampai kondisinya membaik," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, mengajak semua pihak untuk melestarikan satwa liar seperti orang utan. Di dunia, kata dia, populasi orang utan hanya tersisa sekitar 13.400 orang utan Sumatra di alam liar.
"Ketiga spesies orang utan terdaftar sebagai sangat terancam punah oleh International Conservation Union (IUCN) dalam 'Daftar Merah Spesies Terancam'," kata dia.