Kontes Batu Akik Kembali Digelar di Aceh usai 4 Tahun Absen

Konten Media Partner
8 September 2019 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu akik jenis solar dalam kontes di Banda Aceh, Sabtu (7/9/2019). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Batu akik jenis solar dalam kontes di Banda Aceh, Sabtu (7/9/2019). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kontes batu akik di Aceh kembali digelar setelah empat tahun terakhir tak pernah terdengar lagi gaungnya. Apakah ini pertanda tren batu akik kembali menggeliat?
ADVERTISEMENT
Sebanyak 250 peserta dari berbagai daerah ambil bagian dalam Kontes Batu Cincin 2019 yang digelar di sebuah warung kopi di kawasan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat-Sabtu (6-7/9). Selain kontes, juga digelar pameran batu akik pada acara yang berlangsung selama dua hari itu.
Batu-batu cincin yang diikutkan dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Untuk kontes, kelas yang diperlombakan antara lain indocrase (solar), nephrite, black jade, cempaka, bacan, serta berbagai jenis batu alam lainnya dari dan luar Aceh.
“Kita berharap, kontes ini bisa mendongkrak kembali pamor batu Aceh, selain ajang silaturahmi antarkomunitas serta pencinta batu cincin Aceh. Nanti batu-batu itu akan dinilai oleh tiga orang juri,” kata ketua panitia lomba, Afrizal Ahmad.
Afrizal mengatakan, pemenang kontes akan diganjar hadiah uang. Bahkan, nilai hadiahnya mencapai Rp 5 juta untuk setiap kategori.
Juri menilai batu akik yang dikonteskan. Foto: Suparta/acehkini
Batu akik asal Aceh, terutama jenis biosolar, sempat menjadi barang yang paling diburu oleh para pencinta batu akik Nusantara. Bahkan, saat itu harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk satu batu yang sudah jadi.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya sampai sekarang masih ada saja pemburu batu. Di Aceh, jenis batu solar tetap menjadi andalan,” jelas Rida, seorang pencinta batu akik.
Batu akik jenis lumut dalam kontes di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Soal harga, menurut Rida, dari dulu untuk batu akik juga tidak ada standar pasti. “Itu kembali kepada pembelinya. Misalnya kita tawar Rp 2 juta, kalau orangnya senang pasti akan membeli. Tapi kalau tidak suka, kita tawar Rp 100 ribu juga dia tidak mau,” jelas Rida.
Rida menambahkan, nilai jual batu pemenang kontes akan naik dengan sendirinya, apalagi bila telah memenangkan lebih dari sekali dalam kontes berbeda. "Dulu waktu masih booming, bisa laku di atas Rp 50 juta untuk batu yang menang kontes," jelasnya. []
Salah seorang juri menilai batu yang diikutkan dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Batu jenis bacan yang diikutkan dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Batu jenis cempaka dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Batu jenis solar kualitas terbaik. Foto: Suparta/acehkini
Batu jenis solar yang diikutkan dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Para juri menilai batu yang diikutkan dalam kontes. Foto: Suparta/acehkini
Batu jenis lumut yang menggoda dilombakan dalam Kontes Batu Cincin 2019, di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Reporter: Suparta
ADVERTISEMENT