Kronologi Truk Tujuan Simeulue Tercebur ke Laut di Pelabuhan Meulaboh Aceh Barat
PerbesarADVERTISEMENT
Sebuah truk pengangkut bahan pokok serta barang elektronik tujuan Kabupaten Simeulue tercebur ke laut di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat , Aceh, Rabu (6/4) siang. Pihak kepolisian menyebut insiden itu terjadi karena mobil tergelincir saat hendak masuk ke kapal.
ADVERTISEMENT
Amatan acehkini, tak berlangsung lama setelah kejadian itu, kapal diberangkatkan menuju tujuan. Puluhan warga kemudian ramai mendatangi lokasi truk tercebur ke laut usai video amatir viral di media sosial. Namun, truk yang tercebur ke dalam air tersebut tak terlihat lagi dari permukaan.
Hanya tali pengikat terpal penutup sembako di truk yang masih terikat pada bak tampak mengapung di atas air, sebagai tanda lokasi jatuhnya mobil angkutan barang tersebut.
Kapolsek Samatiga, Iptu Pipin Panggabean, mengatakan, kronologi terjadinya insiden jatuhnya truk tersebut diduga akibat tergelincir dari jalur saat hendak membawa truk bermuatan masuk ke dalam badan kapal.
"Truk mau menuju ke Sinabang, saat mau masuk ke kapal feri, tiba-tiba saat melintas karena gelombang membuat truk melenceng dari jalur dan jatuh ke laut," kata Pipin.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sopir berhasil melompat sebelum mobil pengangkut sembako itu terjun ke laut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta.
Sebagian besar barang yang diangkut truk tersebut berhamburan ke laut, di antaranya minuman botol, mi instan, beras, minyak, peralatan elektronik dan berbagai barang kelontong lainnya.
"Kalau untuk dilakukan evakuasi itu mungkin besok, akan didatangkan alat berat untuk menarik dari laut ke darat, agar memudahkan,” sebutnya.
Sementara itu, barang bawaan truk yang jatuh di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh berhamburan di laut. Warga pun kemudian berbondong mengutip satu per satu barang yang hanyut di laut tersebut.
Barang yang diambil warga lokal di sana sudah mendapat izin dari pemilik barang. Karena itu, warga bersama sejumlah nelayan menyisir laut di kawasan pelabuhan tersebut dengan perahu.
ADVERTISEMENT
"Pertama saat jatuh itu kita lihat-lihat saja, kan tidak berani ambil. Kemudian pemiliknya bilang boleh ambil, baru kita ke laut buat ambil barang-barang yang hanyut itu," kata Azhar, warga setempat.
Menurutnya, jarak hanyut dari daratan tidak cukup jauh, berkisar beberapa kilometer saja. Jika boat (perahu) yang dibawa sudah penuh, maka barang yang didapat akan dikumpulkan lebih dulu ke daratan.
Hasilnya sejumlah makanan ringan seperti mi instan dan minuman botol serta saset dan peralatan elektronik seperti mesin cuci sebanyak dua unit berhasil didapatkan warga, lalu dievakuasi ke daratan.