Kutukan Firaun dan Harta Karunnya dalam Sebuah Pameran di Seoul

Konten Media Partner
31 Juli 2021 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Tutankhamun di Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Tutankhamun di Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Awal tahun 1922, makam kuno salah satu Firaun atau penguasa Mesir masa silam ditemukan. Penemuan makam Firaun Tutankhamun membuat dunia gempar kala itu, dipenuhi harta karun. Kisah penemuan dan sejumlah barang-barang berharga sedang dipamerkan di salah satu ruangan War Museum di Seoul, Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Pada akhir Juni lalu, acehkini berkesempatan melihat-lihat pameran Tutankhamun yang diberi judul “Tutankhamun, His Tomb and His Teasures”, digelar dari 22 Juni 2021 sampai 24 April 2022 mendatang. Pameran menampilkan mulai dari kisah saat penemuannya, harta karun dan kutukan yang mengikuti legenda sang mumi.
Pengemar arkeologi mumi pasti tidak asing dengan Tutankhamun. Dia adalah Firaun yang memerintah pada 1336 sampai 1327 Sebelum Masehi (SM) selama lebih kurang sepuluh tahun. Ia menjadi penguasa pada usia yang masih sangat muda. Makamnya ditemukan oleh Howard Carter dan Lord Carnarvon dalam kondisi cukup utuh pada tahun 1922 setelah upaya pencarian yang cukup berliku.
Peti jasad Firaun Tutankhamun. Foto: Khiththati/acehkini
Ketika ditemukan, makam ini mempunyai banyak harta karun langka dan akses yang cukup sulit menuju inti makam. Makam ini secara resmi dibuka pada 17 Februari 1923 di hadapan publik Mesir.
ADVERTISEMENT
Pameran di Seoul, diatur agar pengunjung dapat mengikuti perjalanan Howard Carter dalam menemukan makam ini. Mulai dari upaya yang dilakukan, kehabisan uang hingga kekhawatirannya yang membuatnya hampir saja menyerah.
Kisahnya, setelah mendapatkan bantuan keuangan dari Lord Carnarvon, Howard Carter kembali ke daerah penggalian yang diberi nama KV62 yang sempat ditinggalkan pada musim sebelumnya. Mereka membersihkan tempat dan akan memulai pekerjaan lagi. Inilah bagian awal dari video dokumenter yang ditonton oleh pengunjung pameran bersama-sama.
Ruang pameran Firauan Tutankhamun di Seoul. Foto: Khiththati/acehkini
Saat para pekerja lain mulai bekerja, Hussein Abdel Rassoul seorang anak berusia 12 tahun yang bertugas menyediakan air, tersandung saat berjalan dengan keledainya. Peristiwa ini juga yang akhirnya membuat penemuan pertama, karena Hussein tersandung oleh batu yang ketika digali mereka menemukan tangga yang menghubungkan ke pintu awal gerbang makam yang tersegel.
ADVERTISEMENT
Howard Carter segera mengirim telegraf kepada Lord Carnarvon menceritakan penemuannya itu. Sang pemberi dana ini, langsung berangkat ke Mesir dari Inggris didampingi oleh putrinya. Saat tangga dan pintu itu berhasil dibersihkan seluruhnya dari lumpur, terlebih jelas di bagian bawah pintu tertulis Tutankhamun. Saat diperhatikan lebih teliti lagi setidaknya makam ini sudah pernah coba dibobol setidaknya dua kali.
Pengunjung melihat sejarah Firaun dalam pameran di Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
Kabarnya saat pertama kali dibuka, muncul ular di depan pintunya. Beberapa penggali kemudian mendapat anggapan bahwa makam ini dikutuk. Tapi, Howard meneruskan membuka pintu makam itu. Howard berada paling depan memegang lilin.
“Awalnya saya tidak dapat melihat apa-apa, udara panas keluar dan membuat lilin berkedip lalu saat mata saya sudah terbiasa dengan cahaya isi makam itu mulai terlihat, binatang aneh, patung, emas dan kilauan emas dimana-mana” tulis Howard dalam catatan hariannya.
ADVERTISEMENT
Saat itu Lord Carnarvon bertanya apa yang dapat dia lihat. Howard menjawabnya “Hal-hal yang menakjubkan.”
Kisah Howard dan Lord Carnarvon menemukan makam Firaun Tutankhamun. Foto: Khiththati/acehkini
Dari kisah itu, pengunjung pameran dibawa ke ruangan lain yang tadinya tertutup tirai. Awalnya ruangan itu gelap dan kemudian lampu menyala menyoroti beberapa benda. Itulah benda-benda pertama yang dilihat oleh Howard. Pengunjung terus digiring ke benda-benda lainnya.
Pengunjung juga mendapatkan alat yang dapat digunakan menerangkan sejarah dan benda-benda yang ada dalam bahasa Korea dan Inggris untuk mempermudah. Alat itu juga bisa disambungkan di earphone dan mudah dibawa. Selain itu juga ada video yang juga bisa tersambung dengan audio guide yang ada pada pengunjung.
Pada bagian awal, juga sedikit dijelaskan bagaimana informasi tentang kutukan makam Tutakhamun setelah kematian penyandang dana proyek ini, Lord Carnarvon. Pameran ini dibuat berdasarkan apa yang dilihat oleh Howard Carter dan ditulis dalam catatannya.
Patung kepala yang ditemukan di makam Firaun. Foto: Khiththati/acehkini
Pameran Tutankhamun, His Tomb and His Treasures ini dimulai pertama kali pada tahun 2008 dan sudah singgah di 35 kota berbagai negara. Pameran ini menawarkan wawasan tentang arkeologi berharga peradaban kuno dan menampilkan sekitar 1.000 artefak replika yang dibuat di Mesir.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan isi makamnya? lihat foto-foto acehkini:
Pengunjung di pameran tentang Firauan Tutankhamun di Seoul. Foto: Khiththati/acehkini
Koleksi patung-patung dalam pameran. Foto: Khiththati/acehkini
Replika patung Firaun Tutankhamun dan keluarga. Foto: Khiththati/acehkini
Kereta roda yang digunakan Firaun Tutankhamun. Foto: Khiththati/acehkini
Artefak yang ditemukan di makam. Foto: Khiththati/acehkini
Ruang pameran di War Museum Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
Topeng Firaun. Foto: Khiththati/acehkini