Laboratorium Bahasa Asing Gratis di Aceh Barat Ditutup Gegara Tak Ada Anggaran

Konten Media Partner
17 Januari 2023 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laboratorium Bahasa Asing Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat. Foto: Dok. warga
zoom-in-whitePerbesar
Laboratorium Bahasa Asing Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat. Foto: Dok. warga
ADVERTISEMENT
Laboratorium Bahasa Asing Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat yang selama ini digunakan masyarakat untuk belajar bahasa asing secara gratis, kini terpaksa ditutup. Hal itu lantaran pemerintah tak memiliki anggaran untuk membayar upah para instruktur.
ADVERTISEMENT
Kepala Laboratorium Bahasa Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat, Irsadi Aristora, mengatakan penutupan laboratorium tersebut dilakukan sejak 1 Desember 2022 lalu. Akibatnya, sekitar 200 orang yang selama ini menjadi peserta didik terlantar.
"Karena tidak memiliki anggaran, Lab Bahasa Asing ini terpaksa kita tutup, meski dengan terpaksa harus mengorbankan ratusan peserta didik," kata Irsadi, Selasa (17/1/2023).
Menurut Irsadi, pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Namun, hingga kini tidak ada kepastian.
"Sudah kita koordinasi, namun tidak ada jawaban dari pihak terkait, padahal kita sangat membutuhkan anggaran sebesar 45 juta per bulannya untuk membayar upah para instruktur," tuturnya.
Ia juga merasa kasihan dengan 200 orang peserta didik yang selama ini sangat antusias dalam mempelajari bahasa asing, namun harus terhenti. Bahasa asing yang dipelajari peserta didik itu mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Mandarin.
ADVERTISEMENT
"Kasihan 200 peserta didik yang selama ini sangat antusias, harus terhenti. Kita juga kasihan dengan fasilitas yang sudah ada terancam menjadi besi tua," ujarnya.
Terkait ditutupnya Laboratorium Bahasa Asing tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi mengaku tidak mengetahui, apalagi berkaitan masalah anggaran. "Saya tidak tahu masalah Lab Bahasa, karena saya baru menjadi Pj Bupati, ini kan program pejabat lama," kata Mahdi kepada jurnalis.
Ia juga mengaku tidak tahu apakah anggarannya ada diajukan pada anggaran daerah atau tidak. “Nanti coba saya cek dulu, kenapa tidak masuk dalam anggaran daerah, atau mungkin ada diajukan namun tidak disetujui oleh dewan. Kalau itu yang terjadi kan tidak sepenuhnya salah eksekutif," ujarnya.
Menurutnya, jika nanti memang tidak ada anggaran, maka harus bersabar hingga bulan tujuh nanti saat anggaran perubahan. "Jika memang tidak ada solusi, mau tidak mau kita harus menunggu pada anggaran perubahan pada bulan tujuh nanti," kata Mahdi.
ADVERTISEMENT