Laporan dari Korea Selatan: Tragedi Halloween Malam Minggu di Itaewon (1)

Konten Media Partner
1 November 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perayaan Halloween di Itaewon pada Sabtu malam (29/10) atau malam Minggu berbuah tragedi mematikan. Keramaian membuat kacau, orang-orang berhimpitan dan tertindih. Sampai 1 November 2022, Pemerintah Korea Selatan mendata sebanyak 156 orang tewas dan 26 di antaranya warga negara asing. Penyebab pasti masih diinvestigasi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu meninggalkan kenangan buruk bagi sebagian warga. Bagaimana gambarannya? acehkini melaporkan langsung dari Korea Selatan, setelah mengunjungi lokasi tragedi pada 31 Oktober 2022.
Beberapa media yang meliput Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan, mengambil posisi di depan lorong tempat kejadian. Foto: Khiththati/acehkini
Wasita tidak bisa tidur dan terus melihat ponselnya hingga tengah malam. Malam itu, Ia sempat terpikir untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya di Itaewon, sebuah distrik entertainment di Seoul. Namun niat itu ia urungkan, tugas kuliah yang masih menumpuk menjadi alasan.
Awalnya Wasita mendapatkan beberapa potongan video dari media sosial tentang kejadian nahas di Itaewon. Malam belum terlalu larut, Sabtu 29 Oktober 2022. Video awal yang dia dapatkan tentang beberapa orang tumbang dan mendapatkan bantuan RJP (Resusitasi Jantung Paru) atau CPR dari petugas medis.
“Video itu terlihat menyeramkan, banyak orang tergeletak di jalan dan tanpa penjelasan apa yang terjadi,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
Menjelang tengah malam lebih banyak lagi video yang beredar. “Setelah menonton dan mencari info lebih banyak, saya mulai gelisah dan tidak bisa tidur,” sambungnya.
Hal yang sama juga dialami Bella. “Ada banyak rumor awalnya yang tidak terkonfirmasi kenapa orang-orang pingsan di jalan, dan lagi pula kita kenal betul Itaewon jadi makin penasaran untuk mencari tahu,” ceritanya.
Itaewon, merupakan salah satu daerah yang terkenal sebagai tempat paling beragam di Kota Seoul. Ada beragam restoran asing, market, kue bahkan jajanan luar negeri yang mudah ditemui di sini. Bagi Muslim yang berdomisili di Korea, Itaewon juga pusatnya bahan makanan halal, di sini pengunjung bisa dengan mudah menemukan logo halal di banyak tempat makan mulai dari Turki, India, Pakistan, Negara Arab bahkan Indonesia. Masjid terbesar di Korea Selatan juga terletak di Itaewon.
Polisi terus berjaga di sekitar lokasi tragedi halloween Itaewon. Foto: Khiththati/acehkini
Berpuluh tahun, tempat ini menjadi simbol toleransi dan asimilasi budaya. Daerah seluas 137 hektare, mempunyai rasio warga negara asing lebih banyak dari warga Korea. Lokasinya menanjak dan hanya memilki sedikit area datar. Banyaknya restoran dan kafe hits, membuat lorong-lorong sempit antara toko juga sering dilewati oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah sering dikunjungi oleh para turis asing namun kehadiran drama populer Itaewon Class dua tahun lalu mengukuhkan tempat ini kembali menjadi tujuan wisata wajib saat melancong ke Korea Selatan. Tak heran banyak orang yang sekadar datang untuk menikmati waktu atau hang out bersama teman.
Mulai dari pertengahan Oktober 2022, banyak toko di Seoul yang sudah memasang ornamen Halloween. Meskipun bukan unsur budaya Korea namun perayaan Halloween ini digandrungi oleh anak-anak muda, tidak heran banyak yang toko, restoran, mal bahkan taman bermain mulai berhias menjelang perayaan ini.
Walaupun ada beberapa tempat yang biasanya didatangi untuk bersenang-senang bersama teman dengan ragam pesta kostum seperti Gangnam dan Hongdae, tapi Itaewon merupakan tujuan utama. Berbeda dengan kebanyakan negara lain di Korea Halloween dirayakan oleh orang dewasa dan kebanyakan berusia 20an. Di Korea sendiri acara ini baru populer sekitar 7 atau 6 tahun lalu. Drama Itaewon Class sendiri juga memperlihatkan bagaimana ramainya Itaewon saat Halloween.
ADVERTISEMENT
Karena orang-orang Korea sendiri tidak merayakannya dan banyak orang asing di Itaewon yang terkadang memakai bermacam pakaian unik dan berpesta saat Halloween tentu saja kemudian menjadikan Itaewon lokasi yang harus dikunjungi saat perayaan tersebut bagi anak-anak muda Seoul. Mereka menggunakan kostum dan berdandan kemudian memposting di media sosial.
Tahun ini, setelah dua tahun berada dalam peraturan ketat tentang jarak sosial dan pencegahan Covid-19. Korea Selatan mulai membuka diri kembali untuk turis asing dan pencabutan peraturan jarak sosial dan boleh melepas masker di luar ruangan tentu membuat banyak anak muda kembali antusias setelah dua tahun lamanya. Tanpa masker tentu make up dan baju-baju untuk pesta bisa menjadi lebih unik. Seperti sebelum pandemi melanda malam di Itaewon kembali hidup dan daerah ini menjadi tujuan utama untuk sekadar bersantai dan berpesta bersama teman-teman.
Altar sementara yang terletak di dekat Exit 1 Itaewon Subway Station dipenuhi warga yang menyampaikan belasungkawa. Foto: Khiththati/acehkini
Puncak perayaan Halloween sendiri jatuh pada malam senin tanggal 30 Oktober namun karena senin bukan hari libur. Orang-orang merayakannya pada malam minggu, sehari sebelumnya. Itaewon sudah dipenuhi orang selepas matahari tenggelam. Para pengunjung memadati Station bawah tanah dan bergegas, tersebar mengisi lorong-lorong sekitarnya. Malam itu diperkirakan ada 10 ribu orang yang memadati berbagai sudut daerah ini.
ADVERTISEMENT
Pukul 10.22 menjelang tengah malam, 119 pusat darurat Korea (Seperti 911 di Amerika) mulai mendapatkan panggilan, tentang orang-orang pingsan dan kesulitan bernapas. Tak lama setelah itu panggilan terus datang. Awalnya ada sekitar 50 orang yang diberitakan gagal jantung berdasarkan berita berbagai media. Para petugas langsung melakukan RJP kepada korban yang ditemukan tidak jauh dari lorong di Sebelah Hamilton Hotel. Menurut petugas pada pukul 11.30 mereka mendapatkan lebih dari 80 panggilan.
Respons darurat pertama diberlakukan pada 10.38. Namun jumlah personel saat itu kalah banyak dari jumlah korban. Tak heran di beberapa video yang beredar beberapa orang pengunjung juga ikut melakukan RJP bersama petugas. Korban-korban yang berhimpitan menjadi kesulitan bernapas, sehingga membuat jantung berhenti berdetak. Suara histeris jeritan bercampur dengan kerasnya suara musik dan sirene mobil pemadam kebakaran.
ADVERTISEMENT
RJP (CPR) harus segera dilakukan karena untuk kasus ini “gold time” penyelamatan tidak boleh terlewatkan untuk kembali memompa jantung sehingga darah dapat mengalir ke otak. Di Korea Selatan sendiri banyak yang mengambil pelatihan RJP sebagai sebuah keahlian khusus, siapa pun boleh mengikuti kursusnya dan sebuah keahlian yang disarankan untuk dipelajari.
Saat itu juga, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol kembali ke kantor dan memimpin rapat darurat. Wali Kota Seoul yang dalam perjalanan tugas ke Eropa juga memutuskan segera pulang.
Petugas langsung meningkatkan respons penyelamatan tingkat kedua dengan meminta bantuan seluruh petugas emergency di seluruh Seoul. Kemudian meningkat sampai level tiga di mana petugas dari Provinsi Incheon dan Gyeongido juga dipanggil serta Petugas Penanggulangan Bencana Nasional. Pukul 11.50 sudah ada 848 personel yang dikerahkan termasuk 364 petugas pemadam kebakaran dan 142 ambulans.
Toko di sekitar lokasi tutup dan menyampaikan pesan berkabung. Foto: Khiththati/acehkini
acehkini juga mendapatkan pesan peringatan untuk menghindari daerah Itaewon pukul 11.45. Para polisi dan petugas keamanan langsung menghentikan keramaian yang tersebar di seluruh Itaewon dan meminta mereka segera pulang. Tenda-tenda darurat dipasang.
ADVERTISEMENT
Jumlah korban akibat tragedi Halloween di Itaewon terus bertambah sepanjang malam. Pukul 4 subuh dini hari, petugas terkait mengumumkan ada 146 orang meninggal, 150 orang terluka serta puluhan orang hilang. Hingga Selasa, 1 November 2022, ada 156 orang meninggal dunia dan 26 di antaranya warga negara asing. Sebenarnya apa yang terjadi malam itu? [bersambung]