Konten Media Partner

Lomba Minum Kopi Terbanyak di Aceh Besar, Polisi Bantah Ada Peserta Sakit

18 Juni 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepolisian Resor Aceh Besar menggelar lomba minum kopi tercepat dan terbanyak dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-76 Bhayangkara. Foto: Dok. Polres Aceh Besar
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian Resor Aceh Besar menggelar lomba minum kopi tercepat dan terbanyak dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-76 Bhayangkara. Foto: Dok. Polres Aceh Besar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Resor Aceh Besar menggelar lomba minum kopi tercepat dan terbanyak dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-76 Bhayangkara. Polisi membantah ada peserta yang sakit setelah kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Gak ada (yang sakit), semua peserta sehat, silakan cek ke lapangan," kata Ajun Komisaris Besar Carlie Syahputra Bustamam, Kepala Kepolisian Resor Aceh Besar, Sabtu (18/6/2022).
Bantahan ini disampaikan Carlie usai dikonfirmasi acehkini. Sebab, beredar informasi di media sosial dan grup WhatsApp bahwa ada yang harus dirawat di rumah sakit setelah mengikuti lomba tersebut.
Tiga perempuan peserta lomba minum kopi tercepat dan terbanyak yang digelar Polres Aceh Besar dalam rangkaian HUT ke-76 Bhayangkara. Foto: Dok. Polres Aceh Besar
Menurut Carlie, peserta lomba tersebut 15 orang: 12 laki-laki dan 3 perempuan. Lomba digelar di Kafe Dua Saudara, Kecamatan Kuta Malaka, Kamis (16/6).
Panitia memeriksa kesehatan peserta sebelum mengikuti lomba, termasuk riwayat penyakit lambung yang berdampak buruk jika banyak konsumsi kopi. Setiap peserta diberikan 30 gelas kopi dan waktu 10 menit. Mereka tidak harus menghabiskan semuanya, tapi yang dinilai adalah tercepat dan terbanyak.
ADVERTISEMENT
Lomba minum kopi ini digelar Kepolisian Resor Aceh Besar karena melihat masyarakat Aceh yang kerap menikmati kopi di warung sebelum atau sesudah beraktivitas sehari-hari. Karena itu warung kopi tumbuh subur di semua sudut Tanah Rencong. "Kearifan lokal masyarakat Aceh," ujar Carlie.