Konten Media Partner

Mahasiswa Belajar Sejarah Islam Nusantara dari Naskah Kuno Milik Cek Midi

15 November 2022 11:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumoh Manuskrib Aceh. Foto: dok. Cek Midi
zoom-in-whitePerbesar
Rumoh Manuskrib Aceh. Foto: dok. Cek Midi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Aceh, mengadakan kegiatan belajar lapangan ke Rumoh Manuskrip Aceh, milik Tarmizi A Hamid di Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh, Senin (14/11/2022).
ADVERTISEMENT
Filologi adalah ilmu yang mengkaji tentang sejarah, pranata dan kehidupan suatu bangsa berdasarkan naskah-naskah kuno. Di Rumoh Manuskrip Aceh banyak tersimpan naskah kuno koleksi Tarmizi alias Cek Midi.
“Dalam silabus mata kuliah Kajian Islam terdapat bahasan tentang filologi Islam Nusantara. Oleh sebab itu, mahasiswa kami jadwalkan untuk belajar langsung pada Tarmizi A. Hamid selaku kolektor manuskrip Aceh,” kata Hasan Basri, dosen pendamping mahasiswa.
Tarmizi Abdul Hamid. Foto: Suparta/acehkini
Cek Midi membuka lebar museum miliknya sebagai tempat mahasiswa belajar. Dia menjelaskan secara detail proses pencarian manuskrip dari kampung ke kampung selama bertahun-tahun.
Dia juga menjelaskan kandungan ilmu yang terdapat dalam manuskrip-manuskrip yang tersedia. “Di antara tujuan saya merawat manuskrip indatu (nenek moyang) adalah agar generasi muda dapat melihat langsung peninggalan intelektual masa lampau, menjadi bahan observasi dan kajian banyak pihak,” papar Cek Midi kepada mahasiswa.
ADVERTISEMENT
“Andai saya tidak mengoleksi manuskrip ini mungkin mahasiswa akan mengalami banyak kendala ketika mau melihat langsung dan membaca manuskrip Aceh. Di tempat saya ini tak ada birokrasi, boleh dijadwalkan kunjungan via telepon atau WA,” ungkapnya.
Menurutnya, Rumoh Manuskrib Aceh memberikan kemudahan kepada siapa saja yang ingin belajar dan membuat penelitian. “Sudah tak terhitung para peneliti, dari dalam dan luar negeri, yang mengadakan penelitian filolologi di Rumoh Manuskrip Aceh ini,” tutup Cek Midi. []