Mahasiswa STIKIP Meulaboh Tampilkan Seni Tari dan Drama untuk Ujian Akhir

Tari Tarek Pukat ditampilkan mahasiswa untuk ujian akhir. Foto: Siti Aisyah/acehkini

Puluhan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bina Bangsa Meulaboh, Aceh Barat, menampilkan berbagai pertunjukan tarian khas Aceh dan drama yang diangkat dari cerita rakyat, di kampus setempat, Kamis (10/2/2022).

Salah seorang Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Nana Noviana, mengatakan berbagai pertunjukan seni tari dan drama yang ditampilkan mahasiswa merupakan ujian akhir pada Mata Kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama yang telah dibimbingnya selama tiga bulan.

“Di mata kuliah ini anak-anak sudah belajar teori, jadi sekarang tugas akhir ujiannya langsung dipraktikkan apa yang telah diajarkan,” kata Nana kepada acehkini.

Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Nana Noviana. Foto: Siti Aisyah/acehkini

Menurutnya, pertunjukan seni tari dan drama daerah sengaja dipilih agar para mahasiswa bisa lebih mengenal dan paham budaya serta tarian daerah setempat. Sehingga ketika para mahasiswa menjadi seorang guru, dapat meneruskan budaya khas Aceh kepada para muridnya.

“Untuk Aceh Barat sendiri itu kurang melestarikan dan mengembangkan budaya setempat, karena itulah kita coba melestarikan lewat dunia pendidikan agar warisan budaya Aceh ini tetap dikenal masyarakat,” ujarnya.

Tarian yang ditampilkan mahasiswa pada pentas seni itu meliputi, Tari Likok Pulo Aceh, Tari Tarek Pukat, Tari Meusekat, Tari Ranup Lampuan dan Tari Lawet. Sementara untuk penampilan drama tentang Sidalupa, diangkat dari cerita rakyat asal Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.

Penampilan drama oleh para mahasiswa STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini

Penampilan para mahasiswa disaksikan oleh puluhan siswa dari berbagai sekolah dan masyarakat sekitar. Terlihat, banyak yang terhibur akan penampilan memukau dari mahasiswa yang menari adat serta drama dari cerita rakyat.

Nana berharap, dengan adanya pentas seni itu, masyarakat umum dan para remaja masa kini lebih mengenal akan budaya dan cerita rakyat, khususnya di Aceh Barat. []