Mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah Positif Corona, Keluhkan Layanan RS

Ruang kontrol pasien COVID-19 yang dirawat di Pinere RSUDZA. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Mantan gubernur Aceh Zaini Abdullah atau Abu Doto (81 tahun) terkonfirmasi positif corona pada Minggu (13/6/2021). Eks petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini sekarang dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Informasi ini kami peroleh setelah dihubungi oleh keluarga dekat beliau, Muzakkir Abdul Hamid, pada Senin (14/6/2021). Menurutnya, Zaini Abdullah dibawa ke RSUDZA pada Sabtu (12/6) malam karena mengeluh lemas.

Beliau dirawat di salah satu ruang di RSUDZA hingga Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB dan paramedis mengambil sampel usap dahak (swab). "Hasilnya pukul 14.30 WIB dinyatakan positif, lalu dipindahkan ke Pinere," kata pria akrab disapa Ustaz Muzakkir ini kepada acehkini.

Mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah saat menghadiri salat jenazah untuk Prof Syamsuddin Mahmud di RSUDZA. Foto: Suparta/acehkini

Pinere adalah rumah sakit khusus di kompleks lama RSUDZA yang difungsikan untuk merawat pasien COVID-19. Di sana terdapat beberapa ruangan, seperti RICU dan ruang isolasi untuk pasien.

Selama dirawat di RICU Pinere sejak kemarin, Muzakkir menilai pelayanan di ruang khusus pasien COVID-19 itu buruk. Perawat yang bertugas di sana juga disebut menolak masuk ruangan ketika diminta mengecek langsung kondisi Zaini Abdullah. "Rupanya di sini tidak ada standar kesehatan," katanya.

Dengan kondisi demikian, menurut Muzakkir, Zaini Abdullah sempat meminta pulang dari rumah sakit. Tetapi kemudian diyakinkan oleh dokter untuk dirawat di sana. "Kami berharap dirawat supaya sembuh, tapi kenyataannya bukan begitu. Kalau Abu saja diperlakukan seperti ini, yang lainnya apalagi," sebutnya.

Ustad Muzakkir di depan ruang RICU Pinere. Dok. Pribadi

Zaini Abdullah menjabat Gubernur Aceh periode 2012-2017 bersama Muzakkir Manaf sebagai wakil gubernur. Ketika konflik GAM-Indonesia pada 1976-2005, Zaini menjabat Menteri Luar Negeri GAM. []