Masjid Bertanda Tangan Jokowi di Aceh, Tempat Transit Berjejak Bencana

Konten Media Partner
14 Januari 2020 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Besar At-Taqarrub. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Besar At-Taqarrub. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Puluhan mobil pribadi parkir rapi di area depan Masjid Besar At-Taqarrub di Tringgadeng, Pidie Jaya, Aceh, saat acehkini singgah sejenak Jumat sore (27/12/2019). Beberapa pengunjung mengabadikan momen di depan masjid, usai menunaikan ibadah salat wajib.
ADVERTISEMENT
“Selalu ramai disinggahi para pelintas jalan nasional Banda Aceh-Medan. Untuk ibadah, ini masjid baru setelah yang lama rusak kerena gempa,” kata Mukhtar, warga setempat.
Bagian depan masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Halaman masjid dan tempat parkir. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Cocok untuk berwisata religi, keindahan dan kebersihannya yang membuat Masjid At-Taqarrub menjadi tempat transit. Umur bangunan baru, masih setahun lebih, didirikan pada lapak bangunan lama yang diruntuhkan Gempa 6,5 Magnitudo yang melanda Pidie Jaya, 7 Desember 2016 silam.
Gempa Pidie Jaya, 4 tahun silam, ikut merusak ratusan lebih bangunan lainnya, toko dan rumah warga. Gempa pada subuh itu menelan korban jiwa 104 orang, hampir seribuan terdata luka-luka.
Seluruh bangunan lama masjid diratakan tanpa sisa, bahkan pagar lama ikut dibongkar untuk dibuat baru yang lebih megah. Salah satu penanda lokasi, hanya sebatang pohon tua di sudut sebelah kanan masjid, dijaga dan dirawat baik.
Bangunan masjid lama yang runtuh, saat ditinjau Mendagri, Tjahjo Kumolo dan Plt Gubernur Aceh, Soedarmo, 8 Desember 2016. Dok. Humas Aceh/Mardha Kurnia
Pohon tua di sudut masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Hampir setahun masjid tak digunakan, hanya menjadi posko pengungsi. Pada akhir 2017, perencanaan mendirikan masjid baru dibuat dengan dana sumbangan Pemerintah Indonesia, senilai Rp 26 miliar. Hampir enam bulan kemudian, masjid kelar dengan warna putih berkubah biru.
ADVERTISEMENT
Masjid berlantai dua, lantai dasar dipakai sebagai tempat wudhu dan lantai atas untuk tempat salat. Kubahnya punya lingkaran besar yang mengalirkan hawa sejuk ke dalam masjid, bergaya modern Timur Tengah. Bangunan berada pada lahan seluas 4.600 meter persegi, sanggup menampung 2.000 jemaah. Bagian pagar depannya dibangun rendah, dengan tulisan nama masjid di depannya, Masjid At-Taqarub.
Bagian dalam masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Prasasti tanda tangan Jokowi di masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Masjid diresmikan secara simbolis oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo secara simbolis pada 14 Desember 2018, bersamaan dengan peresmian pembangunan jalan Tol Aceh. Prasasti dengan tanda tangan presiden, tertempel di bagian dinding masjid.
Sebelum runtuh akibat gempa, bangunan lama masjid telah ada sejak 1982 atas prakarsa masyarakat yang menyumbangkan sebagian hartanya, selain uang juga dikumpulkan beras, telur sampai padi seusai panen raya.
ADVERTISEMENT
Masjid indah itu menjadi idola baru warga setempat, serta mereka yang melintas di wilayah tersebut. Berjejak gempa dengan tanda tangan Jokowi. []
Keindahan arsitektur masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Bagian depan masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Bagian sudut depan masjid. Foto: Adi Warsidi/acehkini