Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Masjid Mahasiswa Bertanda Tangan Soeharto
18 November 2022 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bersama warga sekitar, mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang kuliah di kampus Universitas Syiah Kuala (USK, dulu disingkat Unsyiah) menjadi penjaga, bergantian tiap tahun.
Letaknya di Jalan Inong Balee, bersisian dengan asrama Kopelma yang dibangun khusus untuk menampung mahasiswa dari luar Banda Aceh, maupun luar Aceh. Ada seribuan mahasiswa yang tinggal di sana.
Tak ada yang menonjol di masjid bersejarah itu, kecil dan sederhana. Tanpa kubah dengan atap bertingkat tiga mengikuti gaya masjid-masjid kuno di Aceh dulunya.
Saya kerap beberapa kali singgah di sana untuk salat berjemaah. Satu hal yang menarik perhatian, pada dinding bagian dalam sebelah kanan, sebuah marmer berisikan data peresmian masjid itu ditandatangani oleh Soeharto, pada 19 September 1992.
ADVERTISEMENT
Namanya bukan atas nama presiden, tetapi Ketua Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Masjid dibangun atas sumbangan yayasan tersebut. Masjid itu dibangun tak lama setelah asrama mahasiswa rampung.
Soerharto adalah presiden kedua Indonesia yang berkuasa sejak 1967-1998, menggantikan Presiden Soekarno yang berkuasa sejak Indonesia Merdeka, 17 Agustus 1945.
Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 menyusul kerusuhan Mei dan demonstrasi mahasiswa di seluruh Indonesia tak terkecuali di Banda Aceh. Setelah mundur, Presiden dijabat oleh BJ Habibie.
Di kompleks kampus USK, ada beberapa masjid dan musala yang kerap dijadikan mahasiswa untuk kegiatan keagamaan, selain Masjid Baitul Muttaqin, ada Masjid Jamik Kopelma Darussalam yang berdekatan dengan Gedung Rektorat USK.
Ada juga musala di depan Fakultas MIPA USK, Musala Fakultas Teknik dan lainnya di beberapa fakultas. []
ADVERTISEMENT