Masjid Tua Cambay, Simbol Awal Peradaban Islam di Gujarat

Konten Media Partner
9 Juli 2019 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Tua Cambay, unik dengan arsitektur lama. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Tua Cambay, unik dengan arsitektur lama. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Masjid ini terletak di Khambat atau Cambay, sebuah kota pelabuhan kuno di wilayah Gujarat, India. Rumah ibadah muslim ini punya sejarah panjang, kaitannya dengan awal perkembangan peradaban Islam di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pelabuhan yang telah ada di sana sejak abad ke-7 ditata ulang setelah Kesultanan Delhi, di bawah Sultan Alauddin Khalji, menguasai Cambay sejak 1304. Masjid kemudian dibangun tak jauh dari laut pada 1325. Adalah Umar bin Ahmad al Kazaruni, seorang pengusaha terkenal kota, yang menjadi donatur sekaligus arsitek pembangunannya.
Bagian depan Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Masjid ini mempunyai halaman yang terbuka di tengah, dengan 100 pilar menyangga bangunan. Pilar dipahat sedemikan rumit dan indah, seperti bangunan kuil Hindu dan Jain pada umumnya.
Bentuk arsitektur dasarnya memperlihatkan gaya khas bangunan di Delhi pada masa Dinasti Khalji. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa kemungkinan beberapa perajin Delhi dibawa ke Cambay untuk pengerjaan masjid.
Kesultanan Delhi memiliki lima dinasti berbeda yang berkuasa dari tahun 1206-1526, sebelum akhirnya melemah, dan puncaknya ditaklukkan oleh Kesultanan Mughal. Kelima dinasti itu, Mamluk (1206-1290), Khalji (1290-1320), Tughlaq (1320-1413), Sayyid (1414-1451) dan Lodi (1451-1526), memiliki ciri khas arsitekturnya sendiri-sendiri.
Tiang ukir Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Ruang salat utama memiliki fasad tertutup berbentuk layar melengkung. Pemasangan bata yang berselang dari bentuk kubus besar ke kecil, sementara susunan pilar di dalam fasad terlihat seperti desain yang ditemukan di Masjid Tua Ajmer di kawasan Rajastan, India.
ADVERTISEMENT
Pilar atau tiang dengan ukiran ini juga banyak ditemui di berbagai bangunan lain di Gujarat. Struktur ini juga menandai awal desain arsitektur Islam Gujarat.
Bergaya Indo-muslim, fiturnya tidak mempunyai menara, melainkan lengkungan utama yang besar. Ruang salat memiliki kompartemen di atasnya, dengan atap yang rendah. Perbedaan lainnya dengan desain umum di beberapa masjid lainnya di Gujarat adalah mahkota di ceruk mihrab. Kubahnya juga dilengkapi dengan jendela berkisi yang diukir.
Tiang-tiang di dalam Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Selain itu, ada 8 baris saf yang terbentuk oleh enam tiang setiap baris di sebelah fasad. Bentuk ini menghasilkan 14 ruang yang masing masing ruang ditutup oleh kubah kecil di atasnya.
Sisi selatan masjid terdapat beberapa makam marmer berukir. Yang paling tua di antaranya kuburan Umar bin Ahmad al Kazaruni, jasadnya dimakamkan pada 1333. Beberapa ayat Alquran terpahat dengan indah di dinding makam. Beberapa di antaranya adalah 12 ayat pertama dan ayat 52 surat Yasin, serta surat Al Baqarah ayat 256.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat." -Al Baqarah ayat 256.
Makam-makam lain dibangun setelahnya pada abad ke-14 dan 15. Di dekat masjid juga masih tersisa benteng yang dibangun oleh Sultan Akbar dari Kerajaan Mughal pada abad ke-16.
Seorang pengunjung melihat makam Umar Bin Ahmad di dalam Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Menuju ke Kota Cambay bisa ditempuh dari Ahmadebad, Gujarat, dengan jarak sekitar 100 kilometer. Ada beberapa bus lokal yang bisa ditumpangi jika ingin melancong kemari. Cambay sendiri merupakan pelabuhan dagang paling makmur dari abad ke-7 hingga ke-18 Masehi.
Walaupun kini tidak banyak wisatawan yang datang kemari, namun peninggalan masa lalu kota ini mempunyai kesan tersendiri. Konon dulunya menjadi kawasan paling sibuk oleh para saudagar muslim, berperan dalam penyebaran Islam ke Aceh dan Nusantara. []
Bagian dinding masjid. Foto: Khiththati/acehkini
Mihrab Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Ukiran di tiang masjid. Foto: Khiththati/acehkini
Masjid dibangun sejak 1325. Foto: Khiththati/acehkini
Kaligrafi di bagian dinding Masjid Cambay. Foto: Khiththati/acehkini
Masjid kokoh dengan 100 pilar. Foto: Khiththati/acehkini
Kaligrafi di makam Umar Bin Ahmad di dalam masjid. Foto: Khiththati/acehkini
Ciri arsitektur Kesultanan Delhi masa lalu. Foto: Khiththati/acehkini
Reporter: Khiththati
ADVERTISEMENT