Mat Budin, Jemaah Haji Tertua Aceh, Meninggal Dunia di Arab Saudi

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mat Budin, jemaah haji tertua Embarkasi Aceh 2019, meninggal dunia di Arab Saudi pada Rabu (2/10). Foto: Dok. Kemenag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Mat Budin, jemaah haji tertua Embarkasi Aceh 2019, meninggal dunia di Arab Saudi pada Rabu (2/10). Foto: Dok. Kemenag Aceh
ADVERTISEMENT
Mat Budin bin Abdul Latif (99 tahun) jemaah haji asal Aceh meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) King Faisal, Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu (2/10). Sebelumnya, Mad Budin ditunda kepulangannya ke Tanah Air karena masih tidak sadar dan dirawat di ruang Intensive Care United (ICU) RS King Faisal.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut disampaikan dr Jerry Nasaruddin, seorang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, kepada Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, M Nasril. Menurut Dokter Jerry, Mat Budin meninggal dunia pada pukul 15.50 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia Bapak Mat Budin bin Abdul Latif, BTJ 07, tanggal 2 Oktober 2019, jam 3: 50 PM, di RS King Faisal," ujar Dokter Jerry kepada Nasril melalui aplikasi pesan instan.
Nasril menjelaskan, Mat Budin tergabung dalam jemaah kloter 7 Embarkasi Aceh. Namun hingga kloter terakhir jemaah haji Aceh, kloter 12 tiba di Aceh pada 15 September lalu, ia belum direkomendasikan pulang karena masih tidak sadar.
ADVERTISEMENT
Mat Budin dirawat di RS King Faisal sejak 18 Agustus lalu karena diagnosa radang paru-paru kronis (COPD), gagal ginjal kronis (CKD) dan detak jantung yang tidak teratur. Selama itu, ia dirawat di ruang ICU RS King Faisal dengan alat bantu pernapasan dan pemasangan selang nasogastrik (NGT).
"Tadi, kita mendapat informasi dari Arab Saudi, Mat Budin sudah meninggal dunia. Insyaallah, akan dimakamkan di Syaraya hari ini," ujar Nasril kepada jurnalis, Kamis (3/10).
Nasril menyebut, Mat Budin merupakan jemaah haji tertua dari Aceh pada musim haji 2019. Ia berasal dari Aceh Tamiang.
"Mat Budin lahir tanggal 13 mei 1920. Beliau jemaah tertua tahun ini. Umurnya 99 tahun. Sehari-hari bekerja sebagai petani," kata Nasril.
ADVERTISEMENT
Nasril menyampaikan, Mat Budin memiliki lima orang anak, dua perempuan dan tiga orang laki-laki. Cita-citanya sederhana, hanya ingin menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu berangkat ke tanah suci.
Untuk bisa ke tanah suci, Mat Budin hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai petani. Dia menanam beberapa jenis sayuran seperti cabai, terong dan kacang-kacangan.
Mat Budin mendaftar haji pada tanggal 1 Mei 2012 dan telah beberapa kali mengajukan permohonan percepatan keberangkatan dengan alasan lansia.
Doanya terkabul, walaupun berangkat ke tanah suci tanpa pendamping. Istrinya ditinggal di kampung. Karena keterbatasan dana, Mat Budin hanya mampu mendaftar haji seorang diri.
Nurlatifah, salah seorang cucu Mat Budin berterima kasih kepada seluruh panitia haji yang telah mambantu, menjaga dan memantau kondisi kesehatannya sampai saat-saat terakhir.
ADVERTISEMENT
"Saya mewakili seluruh keluarga besar Atok Mat Budin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak dalam memberangkatkan menjaga serta memantau kesehatan beliau," sebut Nurlatifah melalui aplikasi pesan instan kepada ketua kloter 7, Anwar Fadli.
"Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan bapak dan ibu sekalian," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nasril menambahkan, hingga saat ini masih ada satu jemaah haji dari Aceh yang dirawat di Arab Saudi, atas nama Aminah Muhammad Aji (61 tahun) asal Kabupaten Aceh Utara tergabung dalam kloter 6.
Sebelumnya, Aminah rencananya dievakuasi langsung oleh tim medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ke Bandara Madinah dan ikut pulang bersama kloter 12. Namun batal karena masih di Rumah Sakit (RS) Al Ansaar, Madinah, pasca-rawatan karena infeksi paru-paru. Ia juga menderita hipertensi, darah manis dan kepikunan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang Aminah dalam kondisi tidak sadar. Ia dirawat dengan alat bantu pernapasan dan prosedur trakeostomi," pungkas Nasril.
Reporter: Husaini