May Day di Aceh: Buruh Minta Libur Meugang, dan Pergub Tenaga Kerja

Konten Media Partner
1 Mei 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dua ratusan massa menggelar aksi memperingati May Day 2019 atau hari buruh, dipusatkan di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (1/5). Aksi juga disertai dengan konvoi sepeda motor keliling kota Banda Aceh. Aksi tersebut diikuti Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
ADVERTISEMENT
Aksi diikuti oleh sejumlah organisasi tenaga kerja di Aceh, dan organisasi profesi yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA). Mereka menuntut kesejahteraan pekerja di Aceh, serta perhatian pemerintah untuk melahirkan sejumlah regulasi.
Ketua ABA, Saiful Mar mengatakan sudah banyak prestasi dalam memperjuangkan hak buruh di Aceh. Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh 2019 yang ditetapkan sebesar Rp 2,9 juta, menjadi salah satu ukuran keperpihakan pemerintah dalam memperjuangkan hak buruh di Aceh. “UMP usai tsunami (2005) hanya sebesar Rp 800 ribu, sekarang sudah naik menjadi Rp 2,9 juta,” katanya.
Dalam aksi kali ini, Saiful Mar mengatakan setidaknya ada beberapa tuntutan pihaknya kepada pemerintah. Selain terus meningkatkan kesejahteraan para pekerja, juga meminta Pemerintah Aceh menyelesaikan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Ketenagakerjaan sebagai turunan dari Qanun Nomor 7 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan. “Ini untuk memaksimalkan regulasi untuk kesejahteraan buruh,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga meminta Pemerintah Aceh melakukan operasi pasar guna menekan harga daging di hari meugang atau tradisi makan daging menjelang Ramadan dan Hari Raya. “Hari meugang agar dapat diliburkan, meugang sangat istimewa bagi orang-orang di Aceh,” kata Saiful.
Aksi May Day di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Menjawab tuntutan massa, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menilai perjuangan buruh selama ini terbukti berhasil. Momentum May Day merupakan momentum universal yang dirayakan secara internasional di berbagai belahan dunia. Pemerintah bahkan meliburkan aktivitas perkantoran demi ikut 'berhari raya' bersama buruh. “Terus berjuang dan selamat berhari raya (buruh)," kata Nova.
Menurutnya, aliansi buruh merupakan mitra kerja pemerintah termasuk dalam penyelesaian berbagai masalah. Sebagai mitra, persepsi terhadap buruh saat ini sudah sangat berubah. "Saya gembira. Kita sudah berhasil mengubah citra buruh menjadi positif dan sangat sinergi dengan pemerintah," katanya disambut tepuk tangan demonstran.
ADVERTISEMENT
Terkait sejumlah regulasi yang dituntut Aliansi Buruh Aceh, Nova mengatakan pihaknya akan segera menyusun rancangan Pergub ketenagakerjaan. "Saya minta Disnaker untuk segera wujudkan Pergub, dalam penyusunan nanti, pemerintah akan melibatkan aliansi buruh,” katanya.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memberikan sambutan dalam aksi bersama di hari buruh. Foto: Suparta/acehkini
Nova juga setuju bahwa daging meugang di Aceh memang tergolong mahal, pihaknya akan melakukan operasi pasar begitu harga daging melonjak. "Mudah-mudahan harga bisa kita tekan dengan harga yang paling wajar lah," ujarnya.
Terkait intensif meugang, pemerintah nantinya akan memasukkan hal itu dalam Pergub sebagai turunan dari Qanun Aceh. "Kemungkinan usai kita pelajari meugang, kita bisa liburkan sehari. Kawan-kawan dari aliansi juga akan kita libatkan saat peyusunan pergub," ujarnya.
Usai orasi di depan Masjid Raya, peserta aksi konvoi kenderaan bermotor. (Plt) Gubernur bersama istri ikut serta keliling Kota Banda Aceh dengan mengedarai motor. May Day di Aceh juga diperingati dengan donor darah dan sejumlah kegiatan olahraga. []
ADVERTISEMENT
Reporter: Adi Warsidi | Videografer: Windy Phagta