Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Melihat Patroli Laut Jalur Pelayaran Ulee Lheue-Sabang di Aceh
29 Desember 2019 11:16 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banda Aceh melaksanakan Patroli Siaga SAR Khusus Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di lintasan pelayaran Ulee Lheue-Sabang, Aceh , pada Sabtu (28/12). Patroli ikut melibatkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Aceh dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) serta perwakilan media.
ADVERTISEMENT
Patroli untuk memantau situasi pelayaran kapal penyeberangan yang mengalami lonjakan penumpang berliburan ke Pulau Weh Sabang menjelang Tahun Baru 2020 menggunakan Kapal Nasional SAR Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Patroli dipimpin langsung Kepala Kantor SAR Banda Aceh , Budiono.
Selain ke Pelabuhan Balohan Sabang, patroli juga dilakukan tim SAR ke Selat Benggala, perairan ujung barat Kepulauan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Perairan itu merupakan kawasan lalu lintas kapal internasional.
"Patroli Siaga SAR hingga 2 Januari mendatang ini bertujuan untuk melakukan pemantauan arus pengunjung wisata dari pelabuhan Ulee Lheue menuju Pulau Weh Sabang dan aktivitas penumpang di kedua pelabuhan," ujar Budiono.
Setiba di Sabang, rombongan Patroli Siaga SAR melakukan kunjungan ke Pos Keamanan Kepolisian Resor (Polres) Sabang yang berada di Pelabuhan Balohan Sabang. Agenda terakhir pada patroli itu dilakukan pemaparan terhadap kejadian/musibah yang ditangani oleh Kantor SAR Aceh selama rentang tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pantauan, Budiono mengatakan, meskipun adanya peningkatan jumlah wisatawan yang menuju ke Sabang, namun sejauh ini aktivitas pelayaran masih berjalan lancar.
"Saat ini kapal keberangkatan ke Sabang meningkat karena tahun baru. Dimana ada penambahan trip ke Sabang , biasanya cuma 3 kali, saat ini dilakukan 4 kali baik kapal cepat maupun kapal lambat," kata Budiono.
Lebih lanjut, Budiono menjelaskan, pelaksanaan operasi untuk tahun 2019, Basarnas Aceh sudah melaksanakan operasi sebanyak 121 kali operasi SAR. "Baik itu kecelakaan pelayaran, kemudian bencana alam dan kondisi membahayakan jiwa manusia," sebutnya.
Dari 121 operasi SAR selama 2019, Budiono merincikan, pihaknya sudah melaksanakan operasi terkait kecelakaan pelayaran sebanyak 36 kali, berikutnya bencana 6 kali dan kondisi membahayakan jiwa manusia 77 kali kejadian serta 2 kecelakaan penanganan khusus.
ADVERTISEMENT
"Yang paling rawan selama ini dilaksanakan Basarnas Aceh adalah kondisi membahayakan jiwa manusia, seperti tenggelam di sungai dan terseret arus di pantai. Kemudian kecelakaan kapal, termasuk 15 kali medivac," kata Budiono.[] Abdul Hadi