Memek Basah, Jajanan Bernama Unik dari Simeulue

Konten Media Partner
3 Juni 2019 5:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memek basah, makanan dengan nama unik dari Simeulue. Foto: Ahmadi untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Memek basah, makanan dengan nama unik dari Simeulue. Foto: Ahmadi untuk acehkini
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kabupaten Simeulue, kepulauan di Aceh yang berbatas langsung Samudera Hindia, punya penganan dengan nama sungguh unik, ‘memek’. Makanan ini mudah ditemui sebagai takjil berbuka puasa, maupun hidangan Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Karena namanya, banyak wisatawan yang berkunjung ke Simeulue senyum-senyum sendiri ketika membeli, dan mencobanya. Bahkan kerap menjadi pembicaraan di kalangan mereka sambil bertanya, “Sudahkan merasakan memek basah hari ini?”
“Memek itu bahasa Simeulue, yang artinya beras gongseng yang diberi santan, ditambah pisang. Sejenis kolak,” kata Juli Amin, warga asal Simeulue kepada acehkini di Banda Aceh, Minggu (2/6).
Bahasa lokal Simeulu jauh beda dengan bahasa Aceh daratan. Artinya pun jauh beda dengan memek dalam bahasa Indonesia.
Mudah ditemui saat Ramadan dan Idul Fitri. Foto: Ahmadi untuk acehkini
Memek, kata Juli Amin, adalah makanan khas di kampungnya. Kuliner telah dikenal lama dan mudah dijumpai hingga kini di Simeulue. Sementara di daerah Aceh lainnya, memek tidak populer dan sangat sulit didapat.
ADVERTISEMENT
Juli berkisah, dulunya saat ekonomi masyarakat masih sulit, warga memanfaatkan padi kedua atau tandan padi yang tumbuh kembali setelah panen, untuk diambil berasnya dengan ditumbuk.
Besar yang hasilnya sedikit dimanfaatkan diolah menjadi makanan, digongseng dan ditambahkan beberapa bahan lainnya, jadilah memek. Kuliner ini terdiri dari dua macam, memek basah dan memek kering. “Memek kering lebih dulu dikenal, lalu ada memek basah,” jelas Juli sambil tersenyum.
Memek tersaji dalam jamuan makan. Foto: Suparta/acehkini
Memek kering diracik dari beras gongseng ditambahkan kelapa kukur plus gula. “Ini menjadi snack bagi anak-anak sekolah dulunya,” katanya.
Sementara memek basah, mudah ditemui saat ini, dengan campuran beras gongseng bersama santan dan pisang yang telah dimasak. Di wilayah penghasil lobster tersebut, memek basah biasa menjadi menu penutup dalam jamuan makan, termasuk usai menikmati nasi berlauk lobster.
ADVERTISEMENT
Juli masih ingat, semasa kecilnya tahun 1980-an, anak-anak turun ke sawah untuk mengambil tandan padi kedua untuk dikumpulkan. Mereka mengolahnya sendiri menjadi memek kering untuk bekal sekolah. “Pangganti jajan,” katanya.
Begitulah tentang memek, kuliner khas bernama unik, dan hanya ada di Simeulue. Anda suka yang mana, memek basah atau kering? []
Memek, dan lobster khas Simeulue serta pisang yang dipakai untuk kuliner itu. Foto: Ahmadi untuk acehkini
Reporter: Adi W