Mengali Potensi Wisata di Sabang, Selain Bahari

Konten Media Partner
14 September 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi publik menjaring potensi wisata di Sabang. Dok. Panitia
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi publik menjaring potensi wisata di Sabang. Dok. Panitia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Sabang, Provinsi Aceh tak hanya wisata bahari yang sudah dikenal luas. Wilayah di Pulau Weh itu mempunyai puluhan objek wisata, seni dan budaya lainnya yang perlu digali lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Topik seputar wisata lain di kota Sabang menjadi perbincangan dalam kegiatan Jaring Opini Publik, diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh. Bertempa di Zero Café Pantai Kasih Sabang, Jumat (13/9), agenda tersebut menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang, Faisal, dan Praktisi Media, Risman A Rahman, sebagai pemateri.
Faisal mengatakan banyak objek wisata lainnya di Sabang. Contohnya, wisata alam dan hutan Iboih, salah satu hutan lindung di Sabang dengan luas 1.300 hektare. “Juga wisata sejarah Benteng Jepang dan Belanda. Selama perang dunia ke II, Pulau Weh merupakan lokasi strategis karena letaknya persis di mulut Selat Malaka,” katanya.
Benteng Jepang di Anoe Itam, Sabang. Foto: Adi Warsidi
Selain kaya detinasi wisata, Sabang juga dikenal sebagai penghasil ceng¬keh, dan kelapa. Produk itu, jika dikelola maksimal akan mampu meningkatkan ekonomi rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Faisal, Pemerintah Kota Sabang masih terus melakukan pembenahan dengan membangun infrastuktur dan berbagai fasilitas pendukung. Termasuk mendorong peran masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Pentingnya kebersihan bagi daerah tujuan wisata, dan ini sudah dimulai dari gampong-gampong (desa),” katanya.
Praktisi Media, Risman A Rahman menilai perlu pelibatan masyarakat secara maksimal dalam menggerakkan Sabang sebagai kota pariwisata. Bukan hanya menjual keindahan, tapi juga harus menjadi kota wisata yang bersih dan ramah lingkungan. “Pemerintah adalah katalisator,” kata Risman.
Kegiatan diskusi dengan ngopi bersama diikuti 150 peserta dari perwakilan siswa, mahasiwa, masyarakat dan LSM. []
Kawasan wisata bahari di Iboih, Sabang. Foto: Adi Warsidi
Reporter: Khiththati