Konten Media Partner

Mengenang Tragedi Tenggelamnya KMP Gurita di Laut Sabang, Aceh

19 Januari 2023 17:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga penumpang KMP BRR melakukan doa bersama di atas kapal untuk mengenang 27 tahun tragedi tenggelamnya KMP Gurita di kawasan perairan laut Ujong Seuke, Sabang, Aceh, Kamis (19/1/2023). Foto: Dok. Pemkot Sabang
zoom-in-whitePerbesar
Warga penumpang KMP BRR melakukan doa bersama di atas kapal untuk mengenang 27 tahun tragedi tenggelamnya KMP Gurita di kawasan perairan laut Ujong Seuke, Sabang, Aceh, Kamis (19/1/2023). Foto: Dok. Pemkot Sabang
ADVERTISEMENT
Hari ini, 19 Januari 2023, tepat 27 tahun peristiwa tenggelamnya kapal motor penyeberangan (KMP) Gurita di laut Sabang, Aceh. Mengenang tragedi yang terjadi pada 19 Januari 1996 lalu itu, para ahli waris dan masyarakat melakukan doa bersama dan tabur bunga di atas kapal KMP BRR.
ADVERTISEMENT
Prosesi doa bersama dan tabur bunga digelar PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada penyeberangan trip pertama dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (19/1/2023). Penaburan bungan dilakukan di titik lokasi peristiwa tenggelamnya KMP Gurita di perairan Ujong Seuke, Sabang.
"Tepat hari ini 19 Januari 2023, kita mengenang musibah tenggelamnya KMP Gurita 27 tahun lalu," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq.
Ia mengatakan, doa bersama dipimpin oleh Teungku Ibrahim dan diikuti Nakhoda KMP BRR, Kapten Eko Medianto beserta anak buah kapal (ABK) dan para penumpang. Sembari berdoa, KMP BRR juga berputar dan membunyikan klakson di sekitar lokasi karamnya KMP Gurita.
ADVERTISEMENT
Kapal penyeberangan KMP Gurita. Foto: Dok. Pemkot Sabang
Ady menjelaskan, peristiwa tenggelamnya KMP Gurita pada Jumat malam itu, terjadi di perairan Ujong Seuke, Sabang. Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar pada pukul 18.45 WIB, menuju Pelabuhan Balohan Sabang yang seharusnya tiba pada pukul 21.00 WIB.
"Kejadiannya tepat 3 hari menjelang bulan Ramadhan," ujarnya.
Pada pelayaran tersebut, KMP Gurita membawa penumpang sebanyak 378 orang. Dalam musibah itu, hanya 40 orang yang berhasil diselamatkan, sedangkan 54 penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Sementara 284 orang lainnya dinyatakan hilang. Tentu kita sangat berduka atas kejadian ini. Mari sejenak kita berdoa kepada para syuhada tenggelamnya kapal KMP Gurita, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," ujar Ady.
ADVERTISEMENT