news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengunjungi Ajmer Sharif Dargah, Tempat Ziarah di India

Konten Media Partner
28 September 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompleks Azmer Sharif Dargah di Ajmer, India. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Kompleks Azmer Sharif Dargah di Ajmer, India. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Ada satu kota di Rajastan, India, yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Bukan untuk melihat alamnya atau bekas bangunan kuno di sana. Tetapi ziarah ke sebuah makam ulama yang sangat terkenal, Gharib Nawaz Moinuddin Chishti namanya.
ADVERTISEMENT
Makam itu terletak di Kota Ajmer, Rajasthan, India, acehkkini singgah di sana saat melakukan perjalanan darat ke beberapa kota di Rajasthan, India, pada Minggu (25/8) lalu. Kawasan ini terletak dua jam dari Jaipur, Ibu Kota Rajastan.
Dari jalan besar, tidak ada kendaraan roda empat yang bisa mengantar ke kompleks Ajmer Sharif Dargah, karena jalanan yang sempit. Pengunjung perlu mengambil alternatif lain, jalan kaki, naik motor atau naik auto (sejenis bajaj) sepanjang 2 kilometer. Lalu acehkini memilih obsi ketiga. Petualangan dimulai di sini.
Penjual kain dan bunga-bunga di dekat komplek Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Supir kendaraan roda tiga itu terpaksa melewati jalan kecil dan sempit, gang-gang dipenuhi orang dan barang. Mengklakson berkali-kali, memarahi pengemudi lain menjadi hal biasa. Meliuk ke kanan dan ke kiri sampai ditilang polisi. Tidak pernah rasanya selama kunjungan di India, naik auto dengan rasa deg-degan seperti ini. Saat diminta pelan, supir malah makin memacu auto-nya.
ADVERTISEMENT
Kami berhenti di sebuah lorong parkir, selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki. Banyak orang di lorong tersebut. Setelah melewati beberapa bangunan dan penjual makanan, sampailah ke pintu gerbang kompleks.
Sepatu harus dititipkan, tidak boleh ada kamera. Tas besar harus dititip. Polisi mengecek isi tas, dan jika ada hal mencurigakan akan dilakukan pemeriksaan badan.
Tempat penitipan sepatu masuk ke dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Ada beberapa kios kecil di dalam dekat jalan masuk. Mereka menjual perlengkapan doa, seperti kitab, wewangian, bunga, biji tasbih, hingga penutup kepala. Semua pengunjung wajib menutup kepala mereka. Beberapa peziarah membeli kain penutup penuh bordiran, yang diberikan kepada pimpinan rombongan sebagai bagian dari doa.
Ajmer Sharif Dargah merupakan salah satu tempat yang dianggap suci di India. Bukan hanya untuk muslim namun juga penganut Hindu, Jain, Kristen dan lainnya. Makam Gharib Nawaz Moinuddin Chishti ini, dikatakan sebagai lambang harmoni dan spiritualitas.
Pengunjung Azmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Dargah dianggap sebagai tempat yang memiliki kontribusi besar dalam menyebarkan nilai-nilai etis dan spiritual Islam antar umat beragama. Aroma spiritual terasa kencang di sini. Di setiap pojok orang berdoa dan berzikir, sebagian di antaranya membakar dupa dan menabur bunga. Tidak ada yang peduli suasana sekitar, semuanya sibuk dengan aktivitas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Lokasi ini sangat populer di Rajasthan. Ribuan orang datang untuk berziarah sepanjang bulannya dan menjadi tempat yang sakral. Bahkan presiden sebelum dilantik, atau pembuat keputusan penting di India datang berdoa di sini. Begitu juga dengan beberapa selebriti Bollywood yang datang sebelum film mereka rilis di pasaran.
Perlengkapan doa yang dibawa ke dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Selain makam utama Moinuddin Chishti, Dargah mempunyai beberapa makam para ulama sufi lainnya. Dargah berasal dari bahasa Persia yang berarti portal atau pintu gerbang. Di dalam kompleksnya mencakup masjid, ruang pertemuan, madrasah, lembaga amal dan lainnya.
Peziarah datang karena mendengar banyak kisah tentang betapa makbulnya doa jika dipanjatkan di tempat ini. Bahkan diyakini, setiap keinginan yang datang dari kemurnian hati akan terwujud.
Keramaian di Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Khawaja Moinuddin Chishti adalah seorang sufi yang seluruh hidupnya mengabdikan diri untuk beribadah sambil membantu kaum miskin yang tertindas. Ia dikenal dengan ceramah dan petuahnya yang lemah lembut, dan kerja sosialnya tanpa batas. Datang dari Persia ke India, setelah menghabiskan masa kecilnya di Lahore, lalu memutuskan menetap di Ajmer. Ia meninggal di sini pada 1236 masehi.
ADVERTISEMENT
Masuk lebih jauh lagi dari gerbang, beberapa orang terlihat berlomba melempar sesuatu ke dalam kuali besar yang terletak di kanan dan kiri pintu kedua dari gerbang. Wadah yang terbuat dari logam ini mempunyai kapasitas masing-masing 2,2 ton dan 4,4 ton. Saat acara khusus dilaksanakan mereka akan memasak hidangan manis seperti kheer, sejenis bubur khas India dan puding. Makanan itu akan dibagikan kepada seluruh peziarah yang datang.
Pengunjung di kompleks Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Kuali besar ini, jika sedang tidak digunakan untuk memasak, maka pengunjung akan memasukkan berbagai sumbangan ke dalamnya baik berupa beras, uang dan barang berharga lainnya.
Tempat ini dibangun pada tahun 1332 oleh Sultan Delhi di bawah Dinasti Tuglaq, Muhammad Bin Tuglaq, sebagai lambang penghormatan kepada ulama dan pertanda makam. Pembangunannya kemudian dilanjutkan pada masa Dinasti Mughal, dengan arsitektur mewah. Ada beberapa bangunan dalam kompleks yang kemudian dirancang khusus, seperti pintu gerbang Nizam, Buland Darwaza, Masjid Jama, Masjid Aulia, dargah dan lainnya.
Salah satu bangunan di kompleks Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Pengunjung berdoa. Foto: Khiththati/acehkini
Makam utama mempunyai sebuah kubah, sebagian bangunannya terbuat dari marmer dan lapisan emas. Dipasang pagar berlapis perak dan sedikit layar marmer. Peziarah biasanya berdoa sambil memberikan donasi di sini.
ADVERTISEMENT
Sultan Akbar dari Kerajaan Mughal bersama istrinya setiap tahun datang kemari dengan berjalan kaki. Mereka memulai perjalanan dari Agra. Aktivitas Ini bagian dari nazarnya saat berdoa untuk dikaruniai anak. Kose Minar didirikan di antara jalan Agra dan Ajmer untuk mengenang kisah ini. Kose juga dibangun untuk para peziarah beristirahat setelah perjalanan panjang, diperkirakan lebih dari 150,000 peziarah mengunjungi tempat ini setiap harinya. Peziarah akan lebih banyak saat perayaan digelar.
Pintu masuk kompleks. Foto: Khiththati/acehkini
Beberapa kabar turun-temurun yang dipercayai, menyebutkan bahwa Sang Sufi, Moinuddin Chishti meninggal saat berusia 114 tahun. Dia mengunci diri untuk berdoa selama enam hari, dan meninggalkan tubuh fananya. Oleh karena itu, setiap tahunnya warga mengelar “URS” sebuah perayaan yang indah. Diadakan selama enam hari pada Rajab, bulan ke tujuh pada kalender hijriah. Pintu dargah pada malam hari akan ditutup selama perayaan ini. Bendera akan dipasang di pintu gerbang, area dihias berwarna dan spektakuler.
ADVERTISEMENT
Dargah ini bagian dari wakaf internasional yang dikelola berdasarkan 'The Dargah Khwaja Saheb 1955 Article' oleh Pemerintah India. Komitenya langsung ditunjuk pemerintah untuk mengurus pemeliharaan dan menjalankan lembaga amal yang ada. namun kegiatan di makam utama tetap di bawah pengawasan Khadim yang diwarisi secara turun temurun.
Moinuddin Chishti merupakan seorang ulama dari tarekat Chistiah yang merupakan sufi Sunni dalam tradisi sufi. Tarekat ini dimulai di Chisht, sebuah kota kecil dekat Herat di Afganistan pada tahun 930 masehi. Tarekat ini menekankan pada cinta, toleransi dan keterbukaan. Ini merupakan aliran sufi pertama dalam empat aliran utama sufi (Chishti, Qadiriyya, Suhrawardiyya dan Naqshabandi).
Para penjual makanan di sekitar Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Moinuddin memperkenalkan Islam di Lahore dan Ajmer yang kemudian dibawa ke seluruh negara Anak Benua. Ia merupakan garis kedelapan dari pendirinya, Abu Ishaq Shami. Tarekat ini merupakan kelompok spiritual muslim yang dominan di India pada abad pertengahan, banyak dari mereka yang dicintai dan dihormati oleh seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada saat tertentu di sini akan terdengar nyanyian lagu-lagu qawwali yang terkenal di seluruh dunia. Syair-syair dari qawwali merupakan pemujaan kepada Allah dan salam hormat kepada para sufi. Salah satu yang paling terkenal di antaranya adalah 'Khwaja Mere Khawaja' yang merupakan soundtrack dari Film Jodha Akbar. Komponis AR Rahman, musisi terkenal di India menciptakannya sebagai penghormatan kepada Moinuddin Chishti.
Menjelang siang, para peziarah bertambah ramai. Saat acehkini meninggalkan komplek menuju tempat penyimpanan sepatu, pengunjung masih mengantre masuk. Ingin ikut berziarah? Pakailah pakaian yang sopan, jangan memakai banyak perhiasan dan jagalah barang bawaan sebaik mungkin. []
Penjual aneka barang di sekitar kompleks. Foto: Khiththati/acehkini
Kompleks ini dikunjungi penziarah dari semua pemeluk agama. Foto: Khiththati/acehkini
Para penziaraj ke komplek Ajmer Sharif Dargah. Foto: Khiththati/acehkini
Reporter: Khiththati