Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Mengunjungi Hawa Mahal, India, Tempat Mengintip Putri Berpurdah
12 Oktober 2019 9:13 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Klakson bersahutan, jalanan macet. Tidak ada kendaraan yang mau mengalah di depan Hawa Mahal, istana sekaligus ikon Kota Jaipur, Rajasthan, India. Beberapa wisatawan bersiap dengan kamera meraka di seberang jalan. Mencari momen indah untuk pose, agar seluruh bagian Hawa Mahal terlihat sebagai latar.
ADVERTISEMENT
Hawa Mahal berada di pusat kota berjuluk ‘The Pink City’, berada di persimpangan jalan Badi Chaupad. Selalu menarik kapan saja, pagi, siang, dan malam.
Istana megah ini dibangun oleh Maha Raja Sawai Pratab Singh, Penguasa Kachhwaha Rajput, cucu dari Sawai Jai Singh yang merupakan pendiri Kota Jaipur. Pembangunannya dilakukan pada 1799. Bentuknya seperti sarang lebah, terinspirasi dari Chetri Mahal yang dibangun pada tahun 1770 di kota Jhunghunu, sekitar 180 Kilometer dari Jaipur.
Mahal berarti Istana. Sedangkan Hawa merupakan sebutan untuk angin dalam Bahasa India. Nama ini diberikan karena struktur bangunan yang unik. Jalinan jendela berjejer, membuat angin mudah masuk. Dulu, tempat ini juga sering digunakan saat musim panas karena kenyamanannya. Anginnya yang sepoi-sepoi membuat bersantai di sini terasa sempurna.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan itu yang menjadi alasan rancangannya menawan. Kerajaan Jaipur, saat itu memberlakukan peraturan purdah yang ketat untuk perempuan di lingkungan kerajaan. Mereka dilarang memperlihatkan wajah kepada publik. Hal ini membuat pergerakan terbatas. Maka istana ini dibangun dengan jendela kecil dan balkon mini untuk memberi kebebasan kepada para perempuan kerajaan.
“Jadi karena para perempuan ini juga ingin melihat acara-acara di jalanan, maka istana ini dirancang untuk mereka, agar bisa menikmati berbagai perayaan dan festival di jalanan tanpa khawatir wajahnya terlihat,” kisah Javed, Seorang warga Jaipur kepada acehkini, akhir Agustus lalu.
Bangunan yang ada terus bersambung sampai tepian City Palace dan meluas hingga ke area zenanah atau tempat khusus perempuan kerajaan. Kontruksi Hawa Mahal terbuat dari batu pasir merah dan merah muda. Memiliki struktur seperti piramida yang menyerupai mahkota.
ADVERTISEMENT
Ada 953 jendela kecil yang dikenal dengan nama jhorokha dan dihiasi dengan kisi-kisi indah. Jhorokha juga diukir dengan rumit, beberapa di antaranya terbuat dari kayu. Setiap jendela memiliki bingkai mini, ukiran batu pasir, kanopi, dan kubah kecil. Ruang kecil di jendela inilah yang digunakan para putri untuk mengintip ke bawah.
“Kamu lihat jendela cantik yang terletak di tengah itu?” tunjuk Javed. “Itu tempat Ratu atau putri yang peringkatnya lebih tinggi mengintip parade di jalanan,” jelasnya.
Menurut Javed struktur istana ini walaupun mirip piramida namun lebih mirip dengan mahkota Dewa Krisna. “Rajanya di sini memuja Dewa Krisna, di dalamnya ada sebuah kuil tempat ia melakukan ibadah,” kisah Javed.
Rancangan ini dibuat oleh Lal Chad. Arsitekturnya merupakan perpaduan gaya Rajput dan Mughal. Desain khas Rajastani terlihat dari bentuk kanopi kubah, pilar, bunga lotus (teratai) dan pola ukiran bunga. Sementara, gaya Mughal diwakili oleh ukiran batu ornamen kerawang dan bentuk lengkungan yang ada.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak turis yang menikmati keindahan bangunan ini, namun ternyata ini merupakan bagian belakang dari istana. Berbeda dengan tampilan luarnya yang mewah ternyata interior dalam lebih sederhana. Untuk masuk dalam istana pengunjung harus melewati pintu kompleks kerajaan di sebelah kiri bangunan.
Istana buka setiap hari dari pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore. Waktu terbaik berkunjung adalah pagi hari, saat sinar matahari masuk melalui relung jendela sehingga menghasilkan permainan cahaya yang cantik.
Ketika pertama masuk, wisatawan akan disambut air terjun. Tiga lantai teratas Hawa Mahal hanyalah sebuah kamar besar dengan tembok tebal. Ruang di sini diberi nama Vichitra Mandir, tempat Maharaja melakukan sembahnya untuk Dewa Krisna. Lalu ruang Prakash Mandir, mempunyai teras terbuka di kedua sisinya, serta ruang Hawa Mandir.
ADVERTISEMENT
Lantai paling atas, menyediakan pemandangan ke seluruh kota. Sementara lantai pertama dan kedua bernama Ratan Mandir mempunyai halaman di depannya. Ruangan ini penuh dengan mozaik kaca berwarna-warni, batu hias dan chhatris khas Rajastani yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung.
Hawa mahal merupakan bangunan tertinggi di dunia yang dibangun tanpa pondasi. Hal ini menyebabkan kekurangan pada salah satu sudutnya, sehingga istana miring terlihat miring, uniknya lagi bangunan ini juga tidak memilki tangga di dalam. Untuk naik ke puncak, pengunjung harus memanjat beberapa lantai landai.
Suka berbelanja? Tenang saja, kompleks di luar istana merupakan surganya belanja di pusat kota Jaipur. Beragam jenis toko kecil berderet sepanjang jalan. Menyediakan bermacam barang, pernak-pernik yang cocok untuk buah tangan. Area perbelanjaan ini dikenal dengan nama Badi Chaupal.
ADVERTISEMENT
Lelah berkeliling? Ada beberapa kafe di depan Hawa Mahal yang asyik digunakan untuk bersantai. Menikmati chai, teh khas India sambil menanti matahari tenggelam dan lampu-lampu istana menyala.
Ada beberapa film Bollywood yang syuting di sini, salah satunya film Shuddh Desi Romance, juga lagu terkenal berlatar Hawa Mahal, berjudul Si Teri Boli dari film box office 'Beta' yang diperankan oleh Anil Kapoor dan Madhuri Dixit. []