Mengunjungi Masjid Qisas di Jeddah, Lokasi Eksekusi Hukum Pancung

Konten Media Partner
12 April 2019 8:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Qisas, Balad, Arab Saudi, tempat eksekusi pancung digelar. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Qisas, Balad, Arab Saudi, tempat eksekusi pancung digelar. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di halaman Masjid Qisas, Balad, Jeddah, sebuah bangunan berlantai keramik seluas 5x5 meter terlihat jelas dari jalanan. Bangunan tanpa dinding itu menjadi saksi bisu setiap hukum pancung yang dilaksanakan Pemerintah Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Masjid Qisas terletak berhadapan dengan Departemen Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi. Acehkini sempat singgah di sana untuk melaksanakan salat asar, dalam perjalanan kembali ke Tanah Air usai melaksanakan ibadah umrah bersama ulama, marbut, serta guru mengaji asal Aceh, Senin (8/4).
Bangunan tempat eksekusi hukum pancung dilaksanakan, terletak di depan Masjid Qisas. Foto: Suparta/acehkini
“Masjid Qisas dibuka untuk umum hanya ketika waktu salat. Di waktu-waktu lain ditutup. Jadi kita menjelang asar sudah harus di sana,” kata Ahmad Efendi, pembimbing jemaah, ketika mengantar rombongan dari Makkah ke Jeddah.
Nama Masjid Qisas merujuk pada istilah dalam hukum Islam yang berarti pembalasan. Dalam kasus pembunuhan misalnya, hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada pembunuh dengan cara dipancung.
Bagian dalam Masjid Qisas di Balad, Jeddah, Ibu Kota Arab Saudi. Foto: Suparta/acehkini
Menurut Ahmad, yang sudah 5 tahun bermukim di Makkah, pelaksanaan eksekusi hukum pancung dilakukan setiap usai salat Jumat di depan umum.
ADVERTISEMENT
“Saat akan dieksekusi, algojo berdiri tiga langkah dari terdakwa, ada keluarga korban di depan. Dengan pedangnya, algojo mulai melangkah. Langkah pertama, ke dua dan tiga. Jika sang algojo tidak melihat aba-aba atau pergerakan apa-apa dari keluarga korban, terdakwa langsung dieksekusi,” jelas Ahmad Efendi.
Pria asal Lumajang, Jawa Timur, itu melanjutkan, “Namun jika saat melangkah algojo melihat ada pergerakan tangan atau mulut dari keluarga korban, maka eksekusi dihentikan, artinya keluarga memaafkan terdakwa.”
Suasana bagian dalam Masjid Qisas saat siang hari. Tampak beberapa jemaah sedang salat. Foto: Suparta/acehkini
Selama bermukim di Makkah, Ahmad baru sekali melihat eksekusi itu. Itu pun secara tidak sengaja. “Ketika itu kami sedang mengantar jemaah dari Makkah ke Jeddah untuk pulang ke Tanah Air, kebetulan hari Jumat. Ketika kami melintasi Masjid Qisas, eksekusi sedang berlangsung, kami dapat melihatnya dari bus,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
Di hari-hari biasa, Masjid Qisas sama seperti masjid pada umumnya, sebagai tempat umat muslim menunaikan salat dan berdoa. Masjid ini juga menjadi tempat singgah para jemaah haji dan umrah ketika dalam perjalanan menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Jemaah melaksanakan salat di Masjid Qisas. Foto: Suparta/acehkini
Di depan masjid ini juga terdapat penjual beragam cendera mata khas Arab. Uniknya, bakso gendong juga dijual di sini. Dari komunikasi, diketahui ternyata pedagang di depan Masjid Qisas umumnya berasal dari Indonesia.
Seorang jemaah menikmati bakso gendong yang dijual pedagang asal Indonesia di depan Masjid Qisas, Balad, Jeddah. Foto: Suparta/acehkini
Alquran di dalam Masjid Qisas, Arab Saudi. Foto: Suparta/acehkini
Arsitektur bagian dalam Masjid Qisas, lokasi yang menjadi tempat eksekusi pancung. Foto: Suparta/acehkini
Reporter: Suparta (Arab Saudi)