Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menikmati Kari Sie Itek Aceh sebagai Menu Berbuka Puasa
26 Mei 2019 20:26 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kari Sie Itek Aceh atau kari bebek tak sulit didapat pada saat maupun selain bulan Ramadan. Kuliner tradisional Aceh ini kerap menjadi menu sehari-hari bagi warga 'Serambi Makkah'.
ADVERTISEMENT
Saat Ramadan, Sie Itek dijual di beberapa lapak dadakan yang menjual takjil Ramadan, seperti di kawasan Peunayong, Setui, dan beberapa warung di Aceh Besar. Di Aceh, bebek disukai semua kalangan seperti wilayah Indonesia lainnya.
Keistimewaan Kari Sie Itek Aceh terletak pada bumbunya, warisan indatu (nenek moyang) orang Aceh masa silam. Bahkan dulu, bumbunya tak sah bila tanpa biji ganja di dalamnya. Saat ini, masih bisa dicoba dengan meraciknya sendiri jika bahannya ada.
Warung Sie Itek paling terkenal di Banda Aceh adalah ‘Warung Sie Itek Bireuen’, terletak di kawasan Setui. Ilyas, penjual Sie Itek di sana, mengatakan kari itu dimasak dengan bumbu yang diracik berbahan utama cabai merah, merica, lada, jahe, dan bawang yang digiling halus.
ADVERTISEMENT
“Juga ditambahkan daun salam dan serai,” kata Ilyas, Minggu (26/5).
Bumbu paling khas dalam masakan ini adalah kelapa parut yang kemudian digongseng atau disangrai dan digiling. Orang Aceh sering menyebutnya u neulhei, yang membuat kuahnya sangat beda dengan masakan lainnya.
Bila meracik sendiri, bumbu dan bebek dapat dibeli terpisah di Pasar Lambaro, Aceh Besar. Di sana terdapat beberapa penjual bumbu Sie Itek yang siap menerima pesanan pada siang hari. Yang jelas, berbuka puasa dengan Kari Sie Itek adalah kenikmatan sendiri. []
Reporter: Adi W