Menikmati Sensasi 'Pelukan' Kabut Pagi di Pantan Terong, Aceh Tengah

Konten Media Partner
20 Juli 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di Bukit Pantan Terong, Aceh Tengah, laksana berada di atas awan. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Di Bukit Pantan Terong, Aceh Tengah, laksana berada di atas awan. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pagi masih gelap. Hawa dingin terasa amat menusuk tulang saat acehkini bersama tiga rekan meluncur meninggalkan penginapan di Pusat Kota Takengon, Aceh Tengah, Minggu (14/7/2019). Kabut masih menyelimuti jalanan menanjak yang kami lalui, kiri-kanan jalur dipenuhi tanaman kopi jenis arabika.
ADVERTISEMENT
Setelah sekitar 30 menit berkendara, kami tiba ke lokasi yang dituju: Bukit Pantan Terong. Sebuah lokasi wisata yang menjulang pada ketinggian 1.350 meter di atas permukaan laut.
Dalam pelukan kabut bukit Pantan Terong. Foto: Suparta/acehkini
“Penasaran, kabarnya di Pantan Terong jika pagi-pagi laksana berada di atas awan,” ungkap Arfi Dardiansyah, rekan acehkini.
Alasan itu pula yang membuatnya sangat berniat kembali lagi ke tempat itu. Sebab, sore sebelumnya, kami telah menikmati panorama dari lokasi yang sama.
Dari punggung bukit Pantan Terong, Kota Takengon, pemandangan Laut Tawar bisa tampak secara keseluruhan. Berpaling sedikit ke kiri, jauh di sana kelihatan Ibu Kota Kabupaten Bener Meriah.
Jelang malam, gemerlap cahaya dari kedua kota dingin tersebut dapat dinikmati dari tempat ini. Tapi sayang, lokasi wisata Pantan Terong tutup malam hari.
ADVERTISEMENT
Kami sengaja kembali ke Pantan Terong pagi-pagi sekali. Tujuannya, untuk menyaksikan panorama kabut. Saat tiba, Kota Takengon dan Danau Laut Tawar masih dalam pelukan asap tipis, berdiri di sana laksana di atas awan.
Jelang malam di Pantan Terong. Foto: Suparta/acehkini
Melihat Kota Takengon dan Danau Laut Tawar, jelang malam. Foto: Suparta/acehkini
Cahaya matahari pelan-pelan mengikis kabut yang menutupi kota dan danau, mengantar hawa hangat bagi pengunjung Pantan Terong.
Selain panorama alami, di Pantan Terong kini telah banyak dibangun tempat nongkrong dan berswafoto unik, menarik dengan latar kota dan danau. Menggunakan fasilitas ini pengunjung akan dipungut biaya sebesar Rp 5.000.
Takengon merupakan kota dingin yang berada pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Ibu Kota Aceh Tengah ini menawarkan objek wisata paling lengkap di Aceh. Bukit Pantan Terong hanya salah satunya.
ADVERTISEMENT
Wilayah di dataran tinggi Gayo ini dikenal dengan sebutan ‘Negeri di Atas Awan’ punya segalanya, Danau Laut Tawar, bukit, hutan, perkebunan kopi, gua, dan sungai. Belum lagi bicara budaya penduduknya.
Matahari di atas bumi Aceh Tengah. Foto: Suparta/acehkini
Danau Laut Tawar menjadi penarik bagi banyak wisatawan. Danau seluas 5.472 hektare itu hanya satu titik pesona dari keseluruhan wilayah Dataran Tinggi Gayo yang terdiri dari tiga kabupaten: Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Tertarik ke sana? Kota Takengon dapat ditempuh lewat jalur darat dari Kota Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh, sekitar 314 kilometer, atau sekitar 7 jam perjalanan. Jangan lupa siapkan baju tebal, cuaca pagi dan malam selalu dingin di sini. []
Spot berswafoto di Pantan Terong. Foto: Suparta/acehkini
Sepeda gantung untuk menikmati alam. Foto: Suparta/acehkini
Sepeda gantung dengan latar Kota Takengon dan Laut Tawar. Foto: Suparta/acehkini
Seorang pengunjung berpose di Pantan Terong. Foto: Suparta/acehkini
Spot berfoto cantik di lokasi Pantan Terong. Foto: Suparta/acehkini
Tempat menimkati pemandangan Kota Takengon dan Danau Laut Tawar. Foto: Suparta/acehkini
Foto udara di atas Kota Takengon. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Jalan menuju ke Bukit Pantan Terong. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Reporter: Suparta
ADVERTISEMENT