Konten Media Partner

Menteri Agama: Teladani Rasul Dalam Menangkal Isu Miring

17 November 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama, Fachrul Razi memberikan sambutan dalam peringatan Maulid di Unsyiah. Dok. Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama, Fachrul Razi memberikan sambutan dalam peringatan Maulid di Unsyiah. Dok. Unsyiah
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi, mengajak civitas akademika Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk selalu meneladani sifat Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disampaikan saat peringatan Maulid, di pelataran Masjid Jamik Darussalam, Banda Aceh, Minggu (17/11).
ADVERTISEMENT
Fachrul mengatakan selama hidupnya, Rasulullah Saw telah mencontohkan sifat mulia yang dapat dijadikan suri tauladan di kehidupan. Selalu memberikan nasihat dan kebenaran dalam bersikap. Itu dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan sekarang. “Nabi Muhammad selalu menunjukkan kebenaran dan itu sangat penting. Pelajaran (misalnya) untuk menangkal isu miring yang beredar,” ujar Fachrul.
Ia juga menyinggung bagaimana kuatnya prinsip Rasulullah selama hidupnya. Rasul selalu berani menunjukkan kebenaran, walaupun ia kerap mengalami cemoohan dan hinaan. Prinsip ini layak diteladani oleh para pemimpin di dunia.
Selain itu, Rasulullah selalu berperilaku baik dan menunjukkan rasa kasih sayang antarmanusia, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan. Fachrul mencontohkan bagaimana sifat Rasul yang tetap lembut, dan ramah kepada wanita Yahudi yang kerap menghinanya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah tidak menaruh dendam, bahkan memuliakan wanita Yahudi itu saat ia membutuhkan pertolongan. “Sikap inilah yang harus banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sikap saling mengasihi dan menyayangi, terlebih lagi di Indonesia yang memiliki kehidupan majemuk,” katanya.
Menteri Agama bersama Rektor Unsyiah, Samsul Rizal (kiri)
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal mengatakan peringatan maulid ini dilaksanakan untuk merenungi kembali cara Rasulullah hidup, bersikap, beribadah, bahkan cara beliau bermuamalah, semasa hidupnya,
Nabi Muhammad Saw dikenal sangat jujur, bijaksana, penyayang, namun tetap tegas pada kekafiran. Sayangnya, akhlak mulia ini tidak mudah diwariskan. Bahkan saat ini, sangat sulit menemukan orang yang berakhlak mulia. “Fakta menunjukkan, bahwa orang pintar semakin banyak, tapi orang berakhlak mulia semakin berkurang,” katanya.
Rektor juga menyinggung, jika umat muslim sering diidentikkan dengan kekerasan, terorisme, dan radikalisme. Seolah-olah, semakin dekat seseorang dengan Islam, maka semakin cenderung orang tersebut menjadi kasar dan radikal. Padahal tuntunan Alquran justru sebaliknya. Ketika seseorang semakin takwa dan dekat kepada Allah SWT, ia akan cenderung suka membantu orang lain, tidak gampang terpancing amarah, dan mudah memaafkan orang lain.
ADVERTISEMENT
“Terlepas dari rencana pihak luar yang menempelkan prototype negatif bagi Islam, kita semua idealnya harus berusaha mempraktikkan akhlak Islam yang sesungguhnya,” ujar Rektor.
Peringatan maulid turut dimeriahkan dengan ceramah maulid dari Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, Tgk. Abdul Manan. Turut hadir Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ketua Ikatan Alumni Unsyiah (IKA) Sulaiman Abda, Pangdam Iskandar Muda Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko, serta ulama dari berbagai dayah di Aceh, dan para masyarakat sekitar kampus Unsyiah. []