Konten Media Partner

Meuseuraya di Kuburan Massal Tsunami Aceh, Warga Diajak Jaga Objek Wisata

17 Desember 2022 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi meuseuraya (gotong royong) di kuburan massal tsunami Aceh. Foto: Disbudpar
zoom-in-whitePerbesar
Aksi meuseuraya (gotong royong) di kuburan massal tsunami Aceh. Foto: Disbudpar
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengajak masyarakat untuk berkolaborasi melestarikan dan menjaga objek wisata peninggalan sejarah untuk memajukan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan Almuniza saat membuka kegiatan Aksi Sapta Pesona bertajuk 'Meuseuraya Objek Wisata Heritage' di Kompleks Kuburan Massal Tsunami, Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (17/12/2022).
“Semangat berkolaborasi menjadi semangat kita, dan saya berharap terus kita tingkatkan kerja nyata. Mari tampilkan Aceh melalui media sosial dengan keramahtamahannya, pesona alamnya yang indah dan berbudaya,” ujarnya.
Aksi meuseuraya (gotong royong) objek wisata bersejarah ini menurut Almuniza merupakan salah bentuk mencintai sejarah, dan sudah seharusnya dilestarikan.
“Mari mencintai negeri ini dengan peduli terhadap apa yang sudah ditinggalkan oleh pendahulu kita, dengan selalu datang ke makam dan membersihkannya,” ajaknya.
Kuburan massal tsunami Aceh di Siron, Aceh Besar. Foto: Disbudpar
Almuniza juga menjelaskan, Aksi Sapta Pesona ini memiliki tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, dan kenangan. Ketujuh unsur tersebut adalah kekuatan pariwisata yang harus diwujudkan dengan bekerja sama seluruh stakeholder.
ADVERTISEMENT
Menurut Almuniza, kebersihan objek wisata yang ada di bawah kendali pemerintah belum maksimal. "Namun saya optimis jika kita berkolaborasi akan terwujud. Mari saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan, karena kebersihan itu sebagian dari iman, dan Aceh adalah daerah yang berlandaskan syariat Islam,” pungkasnya.
Aksi Sapta Pesona ini diselenggarakan Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Aceh di empat lokasi secara bersamaan, yakni Kuburan Massal Tsunami Siron, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Maha Raja Lela, dan objek wisata Kapal di Atas Rumah Lampulo.
Peserta aksi melibatkan perangkat pemerintah dan Ormas, di antaranya dari Kodam Iskandar Muda, Yayasan Dayah Ulee Titi, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi di Banda Aceh, asosiasi/himpunan pariwisata, duta wisata, dan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam kegiatan seremonial di Kuburan Massal Siron, Sekda Aceh Besar, Kahubdam Iskandar Muda, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh, Keuchik Siron, Keuchik Lampulo, dan unsur Forkopimcam Ingin Jaya. []