Milad GAM, Puluhan Mobil Berbendera Bintang Bulan Konvoi di Banda Aceh

Konten Media Partner
4 Desember 2020 11:19 WIB
Mobil berbendera Bintang Bulan saat melintas di kawasan Jembatan Layang Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh, Jumat (4/12) pagi. Foto: Habil Razali/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mobil berbendera Bintang Bulan saat melintas di kawasan Jembatan Layang Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh, Jumat (4/12) pagi. Foto: Habil Razali/acehkini
ADVERTISEMENT
Ratusan massa yang disebut dari berbagai daerah mengibarkan bendera Bintang Bulan dengan berkonvoi menggunakan mobil di Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (4/12). Pengibaran bendera ini dilakukan dalam rangka memperingati milad ke-44 Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
ADVERTISEMENT
Pantauan acehkini, sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan mobil pribadi yang digunakan massa berhenti di badan jalan jembatan layang Simpang Surabaya, Lueng Bata. Di sana mereka mengikat bendera Bintang Bulan di bagian depan dan samping mobil.
Puluhan mobil berbendera Bintang Bulan saat berhenti di badan jalan Jembatan Layang Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh, Jumat (4/12) pagi. Foto: Habil Razali/acehkini
Massa juga menyetop mobil yang melintas, lalu memasang bendera. "Saya dari Aceh Tamiang, ini massa dari seluruh Aceh," kata seorang pria yang tengah mengikat bendera di jendela mobil. Selain di mobil, mereka juga memasang bendera di tiang lampu jembatan layang.
Saat pemasangan bendera ini tidak terlihat aparat keamanan. Sekitar 10 menit berselang, massa lalu bergerak dengan mobil yang saling mengekor. "Merdeka, merdeka," teriak seorang pria dari dalam mobil.
Puluhan mobil berbendera Bintang Bulan saat berhenti di badan jalan Jembatan Layang Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh, Jumat (4/12) bertepatan milad ke-44 GAM.. Foto: Husaini/acehkini
Setelah massa berpindah, aparat polisi dan militer tiba di jembatan layang dan mencopot satu per satu bendera yang dipasang massa.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Gerakan Aceh Merdeka dideklarasikan oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada 4 Desember 1976 di Gunung Tjokkan, Tiro, Pidie. Gerakan ini mengangkat senjata untuk memisahkan Aceh dari Indonesia. Hampir 29 tahun berperang, GAM kemudian menyepakati perdamaian dengan Republik Indonesia di Helsinki. Kelak, perjanjian damai itu dikenal dengan MoU Helsinki.