Milenial Jakarta Unjuk Performa Tari Ratoh Jaroe Aceh

Konten Media Partner
19 Mei 2019 23:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwakilan BPPA di Jakarta menyerahkan penghargaan kepada juara Festival Ratoh Jaroe 2019, Minggu (19/5). Foto: Dok. BPPA
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan BPPA di Jakarta menyerahkan penghargaan kepada juara Festival Ratoh Jaroe 2019, Minggu (19/5). Foto: Dok. BPPA
ADVERTISEMENT
Sebanyak 23 grup tari perwakilan Sekolah Menengah Atas dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat selama tiga hari mengikuti Festival Ratoh Jaroe 2019, 17-19 Mei bertempat di Atrium Fashion Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Selama tiga itu mereka berlomba mementaskan tari Ratoh Jaroe yang memperebutkan piala bergilir Gubernur Aceh.
ADVERTISEMENT
Almuniza Kamal, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta menyampaikan bahwa Festival Ratoh Jaroe yang diselenggarakan BPPA telah sampai pada tahap penjurian. Dewan juri memilih 10 penyaji terbaik untuk kembali diikutsertakan dalam babak final pada November mendatang di Kementerian Pariwisata.
"Selamat kepada 10 penyaji terbaik. Sampai ketemu nanti pada final di bulan November di Kementerian Pariwisata untuk memperebutkan piala bergilir Gubernur Aceh," sebut Almuniza dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5).
Grup tari perwakilan SMA menampilkan tari Ratoh Jaroe pada Festival Ratoh Jaroe 2019 di Atrium Fashion Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Foto: Dok. BPPA
Ia menyebutkan, pagelaran Festival Ratoh Jaroe 2019 untuk menumbuhkan semangat solidaritas, persatuan dan kesatuan bangsa di kalangan pecinta seni dan generasi muda Indonesia. "Artinya, pelestarian tarian seni budaya nasional terutama dari Aceh harus benar-benar dijaga dan dipelihara," ujarnya.
Karenanya, sebut Almuniza, BPPA juga fokus dalam menggelar kegiatan sejenisnya agar kesenian dalam diri anak muda di Indonesia mengakar kuat. Dengan begitu, anak-anak muda sudah dididik sejak dini untuk tidak melupakan kebudayaan leluhurnya.
ADVERTISEMENT
"Apalagi saat ini kita lihat banyak anak muda yang abai atau bahkan tidak tahu seni budaya itu apa. Bahkan seni budaya baik tari, tutur dan lain-lain yang berasal dari daerahnya sendiri," sebutnya.
Pihaknya melibatkan 19 pelatih dan pemusik pada Festival Ratoh Jaroe 2019. Sementara dewan juri yang dipercaya menilai tarian Ratoh Jaroe adalah para pakar seni tari Aceh dari Akademisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Asnawi Abdullah, dan pakar seni dari Rumah Budaya Indonesia Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, MS. Trimawarsanti, serta praktisi tarian Aceh di Jakarta, Ratna Mutia.
Kepada 10 penyaji terbaik tersebut diberikan piala, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta dari BPPA. Adapun para pemenang secara berturut dari penyaji terbaik 1 hingga 10: SMAN 6 Tangerang Selatan, SMAN 11 Tangerang Selatan, SMAN 1 Kota Tangerang, SMAN 86 Jakarta, SMAN 90 Jakarta, SMAN 29 Kota Tangerang, SMAN 3 Kota Tangerang, SMAN 2 Kota Tangerang, SMAN 12 Tangerang Selatan, dan SMAN 54 Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Penampilan kesemua penari bagus. Namun dewan juri harus mengambil keputusan 10 penyaji terbaik. Dan inilah penyaji terbaik tersebut," ujar MS. Trimawarsanti, perwakilan dewan juri.
Festival Ratoh Jaroe 2019. Foto: Dok. BPPA
Pada Festival Ratoh Jaroe ke-12 itu, Kepala Anjungan Aceh di TMII Jakarta, Cut Putri Alyanur juga memberikan apresiasi sejumlah uang tunai kepada tiga penulis puisi terbaik Ratoh Jaroe.
"Ada 16 puisi yang masuk dari 23 perwakilan sekolah. Setelah melalui kurasi dari dewan juri puisi saya dan Pilo Poly, maka terpilih tiga puisi terbaik, yakni juara I jatuh pada SMAN 11 Tangerang Selatan. Juara II SMAN 54 Jakarta, dan juara III jatuh pada sekolah Mentari Internasional School Bintaro," ujar Cut Putri.
Reporter: Husaini