Museum Tsunami Aceh Edukasi Kebencanaan ke Pelajar Lewat Smong Box

Konten Media Partner
15 September 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan pelajar di Banda Aceh mengikuti belajar bersama di Museum Tsunami Aceh dalam program Smong Box. Foto: Dok. Museum Tsunami
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan pelajar di Banda Aceh mengikuti belajar bersama di Museum Tsunami Aceh dalam program Smong Box. Foto: Dok. Museum Tsunami
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memberikan nilai edukasi dan pengenalan terhadap bencana kepada pelajar, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Tsunami Aceh menyelenggarakan program Smong Box selama tiga bulan berturut-turun. Kegiatan ini digelar mulai September hingga November 2019 mendatang bertempat di Museum Tsunami Aceh.
ADVERTISEMENT
Koordinator Museum Tsunami Aceh, Hafnidar, menyebutkan program Smong Box akan melibatkan total 600 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat yang ada di Banda Aceh. "Kegiatan ini akan berlangsung setiap hari Kamis hingga bulan November mendatang," sebutnya dalam keterangan tertulis kepada acehkini, Minggu (15/9).
Ia menyebut program Smong Box merupakan inisiatif dari pihak museum dalam rangka mengedukasikan kebencanaan kepada pelajar, telah dimulai sejak Kamis (12/9) yang diikuti puluhan pelajar di Banda Aceh.
Kegiatan Smong Box digelar untuk mengedukasikan kebencanaan kepada pelajar. Foto: Dok. Museum Tsunami
“Nama Smong sendiri adalah nilai kearifan lokal yang ada di Aceh khususnya masyarakat Simeulue. Jadi memang kita kemas dengan program Smong Box yang artinya pelajar diberikan kotak khusus untuk belajar kebencanaan dan tsunami yang telah dipersiapkan oleh tim museum,” kata Hafnidar.
ADVERTISEMENT
Hafnidar menambahkan, para pelajar akan mendapatkan fasilitas antar jemput dari sekolah menuju museum setiap hari Kamis hingga berakhirnya kegiatan pada November 2019. Selama di museum, peserta akan dibekali edukasi menjadi anak yang tangguh bencana secara interaktif. Peserta juga diajak untuk mengenal berbagai profesi seluruh staf yang ada di Museum Tsunami Aceh.
“Ada banyak kegiatan yang tidak kalah seru selama acara berlangsung, para pelajar juga diberikan dua kotak, satu berisi koleksi dan satunya kosong untuk mereka gunakan belajar di kelas,” ujar Hafnidar.
Usai mengikuti kegiatan Smong Box nantinya, kata Hafnidar, para pelajar tersebut akan tampil kembali bersama di Museum Tsunami Aceh pada Desember 2019. "Guna berbagi ide, termasuk berbagi kisah para penyintas dari keluarga dan teman mereka yang pernah terdampak bencana kepada pengunjung museum," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini